JAKARTA, KOMPAS.com - Nama SCBD yang merupakan singkatan dari Sudirman Central Bussines District identik dengan kawasan elite dengan barang-barang branded dan gedung pencakar langit.
Kawasan SCBD merupakan kawasan perkantoran elite yang memiliki hunian eksklusif, pusat perbelanjaan modern, hingga hotel bintang lima.
Para pekerja kantoran di SCBD dikenal selalu tampil modis dengan gaya necis. Salah satu fashion item terkenal pekerja kantoran SCBD adalah lanyard (tali kalung ID Card) Coach dan flat shoes Tory Burch.
Informasi seputar fashion item para pakerja SCBD mulai ramai diperbincangkan warganet di Twitter dan sejumlah videonya wara-wiri di fyp (for your page) TikTok.
Dilansir dari laman resmi SCBD, pembangunan kawasan elite SCBD di atas lahan seluas 45 hektar mulai direncanakan pada 1987-1992.
Penyusunan masterplan SCBD dilakukan oleh PT Danayasa Arthatama, perusahaan penyedia jasa dan investasi real estat.
Baca juga: Sejarah Berdirinya SCBD, Kampung Kumuh yang Disulap Jadi Kawasan Elite Segitiga Emas Jakarta
Dikutip Kontan.co.id, PT Danayasa Arthatama merupakan anak usaha Artha Graha Network di bawah pimpinan Tomy Winata. Perusahaan tersebut didirikan pada 1 April 1987 dan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 9 April 2002.
Pembangunan infrastruktur SCBD pun dimulai pada 1992-1993. Kawasan kumuh di jantung segitiga emas Jakarta itu kemudian bertransformasi menjadi kawasan elite dan modern.
Gedung Artha Graha adalah gedung perkantoran pertama yang berdiri di kawasan SCBD pada 1995. Selanjutnya, hotel elite, apartemen mewah, dan gedung-gedung perkantoran mulai didirikan di kawasan SCBD.
Saat ini, Komisaris Utama PT Danayasa Arthatama dijabat oleh Sugianto Kusuma. Sedangkan jabatan Komisaris dipegang oleh Hartono Tjahjadi Adiwana dan Ku Siew Kuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.