Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Covid-19 di Depok, 84 Kasus Berasal dari Klaster PTM Terbatas

Kompas.com - 19/11/2021, 12:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Klaster pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mendominasi lonjakan kasus penularan Covid-19 di Kota Depok.

Juru Bicara Satuan Penangangan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, ada penambahan 105 kasus pada Rabu (17/11/2021).

“Ini kami sebut sebagai klaster PTM terbatas karena banyak penularan antar siswa di sekolah. Sekitar 84 orang dari klaster PTM terbatas,” ujar Dadang dalam keterangannya.

Baca juga: PTM Terbatas Disebut Sumbang Banyak Kasus Baru Covid-19 di Depok

Dadang melanjutkan, siswa-siswa yang terpapar berkategori sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Status positif mereka diketahui melalui swab test PCR. Siswa-siswa tersebut saling menularkan ke teman-temannya.

“Sekitar 84 orang dari klaster PTM Terbatas. Sisanya dari klaster keluarga,” kata Dadang.

Dadang melanjutkan, klaster PTM Terbatas di Kota Depok berawal dari klaster keluarga.

Mereka yang terpapar Covid-19 di klaster PTM Terbatas banyak tertular dari keluarganya yang bekerja di luar Kota Depok.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Depok Setop Sementara Sekolah Tatap Muka PAUD, TK, dan SD

“Awalnya dari klaster keluarga. Mereka (keluarga) pekerja commuter yang bekerja di luar Depok. Mereka menularkan pada anaknya, dari anaknya di sekolah menularkan pada teman-teman dan gurunya,” tambah Dadang.

Adapun penularan di klaster PTM terbatas paling banyak terjadi di Kecamatan Pancoran Mas.

“Jenjang SD itu jumlahnya hampir sama. Dari semua kasus konfirmasi positif, ada 2 SD, 1 SMP dan 1 MTS. Dari data saat ini, hampir sama. Tidak ada yang mendominasi,” ujar Dadang.

Baca juga: Pancoran Mas Jadi Wilayah Paling Banyak Klaster Covid-19 akibat PTM di Depok

Sebelumnya diketahui, SMP Negeri 2 (SMPN 2) Depok sempat menjadi sorotan lantaran memiliki kasus Covid-19.

Data terakhir kasus Covid-19 di SMPN 2 Depok ada sembilan kasus.

Kasus Covid-19 di SMPN 2 Depok berawal dari temuan seorang murid yang terkonfirmasi positif.

Baca juga: UPDATE: Tambah 103 Kasus Covid-19 di Depok, Tertinggi Sepanjang November 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com