JAKARTA, KOMPAS.com - Program pembangunan sumur resapan atau vertikal drainase tidak dilakukan di wilayah Jakarta Utara.
Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas SDA Jakarta Utara Yursid Suryanegara menjelaskan, kondisi tanah di Jakarta Utara tidak cocok untuk sumur resapan.
"Sumur resapan program Dinas sih enggak ada, karena satu meter lebih dikit itu sudah ketemu air tanah," kata Yursid saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Kamis (25/11/2021).
Meski demikian, kata Yusrid, Pemkot Jakarta Utara tetap melakukan berbagai upaya menanganan banjir, salah satunya mengharuskan gedung-gedung perkantoran membuat penampungan air.
Baca juga: DPRD DKI Pangkas Anggaran Sumur Resapan dari Rp 322 M Jadi Rp 120 M
"Jadi mereka harus membangun berapa meter kubik tampungan, itu nanti paling di situ. Jadi pengganti drainase vertikalnya, pengganti sumur resapan, karena di Jakut enggak bisa, makanya itu," jelas Yursid.
Sebagai informasi, Program drainase vertikal, khususnya sumur resapan, yang coba digalakkan Pemprov DKI Jakarta terus mendapat sorotan publik.
Salah satu pembangunan sumur resapan berada di atas trotoar di sepanjang Jalan Raden Said Soekanto, kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.
Namun, lokasi pembangunan sumur resapan itu dinilai tidak tepat dan hanya mampu menanggulangi genangan banjir berskala mikro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.