Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara “Salam dari Binjai”, Pohon Pisang Milik Warga Depok Dirusak oleh Para Bocah

Kompas.com - 29/11/2021, 05:31 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah pohon pisang milik warga di kawasan Duren Mekar, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat ditemukan rusak bahkan tumbang pada Minggu (28/11/2021) pagi.

Rusaknya pohon pisang itu karena tren “Salam dari Binjai” yang viral belakangan ini.

Sejumlah bocah disebut terpengaruh tren “Salam dari Binjai” yang dipopulerkan oleh Paris Pernandes via media sosial miliknya.

Dalam video tersebut, Paris menunjukkan kemampuannya merobohkan pohon pisang dengan cara dipukul-pukul seperti petinju menggunakan tangan kosong.

Diketahui bahwa Paris memang menggeluti bidang tinju dan beberapa kali membuat konten bertemakan tinju.

Baca juga: Penataan Trotoar Kota Depok, Koalisi Pejalan Kaki: Langkah Awalnya Sudah Salah...

Kondisi kerusakan pohon pisang tersebut direkam warga dan beredar viral di media sosial.

“Jadi di sini banyak anak-anak yang ngikutin vlog yang enggak mendidik ini, pohon pisang dipukulin yang lagi viral itu. Salam dari Binjai. Yang punya pohon pisangnya marah, baru tahu,” ujar perekam video tersebut.

Perekam video tersebut, Darwis menceritakan bahwa pemilik pohon pisang sangat kaget melihat keadaan kebunnya.

"Kronologinya pemilik pohon pisang yang datang ke kebunnya kaget lihat pohon pisangnya rusak," ujar Darwis saat dikonfirmasi, Minggu (28/11/2021).

Darwis menyebutkan, pemilik kebun pisang mengetahui bocah-bocah sering bermain di kebun pisang.

Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki: Depok Kota Paling Fakir Trotoar Se-Indonesia

Darwis mengatakan, sejumlah bocah ini kerap menyaksikan tren 'Salam dari Binjai' di sosial media.

"Anak-anak itu sering nonton video Tiktok yang melakukan perusakan pohon pisang tersebut, dan mereka melakukan itu karena 'Salam dari Binjai," jelasnya.

Darwis menyebutkan, ada tiga pohon yang rusak akibat ulah para bocah.

Adapun bocah-bocah yang melakukannya telah ditegur oleh orang tuanya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com