Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Masa Depan, Transportasi Jakarta Bisa Diakses dalam Jarak 500 Meter

Kompas.com - 16/12/2021, 06:20 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala bagi warga ibu kota untuk menggunakan transportasi umum saat ini adalah jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk mengakses transportasi umum tersebut.

Misalnya untuk menuju stasiun MRT, LRT, KRL, atau pun Halte Busway, banyak warga yang harus menggunakan kendaraaan pribadi atau pun menggunakan ojek daring.

Otomatis biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan transportasi umum juga menjadi mahal. Tak sedikit warga yang akhirnya memilih kendaraan pribadi dibandingkan naik angkutan umum,

Namun di masa depan, warga Jakarta bisa mengakses transportasi umum dalam jarak 500 meter, alias bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Itu menjadi salah satu poin dalam cita-cita Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pembangunan sistem transportasi publik inklusif dan berkelanjutan di Ibu Kota.

"Memastikan semua orang bisa mengakses transportasi publik dalam jarak 500 meter dari mana pun mereka berada," kata Anies lewat kanal YouTube TEDx Talks di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (15/12/2021).

Dengan dapat diaksesnya transportasi umum dengan berjalan kaki, maka Anies pun optimis jumlah pengguna transportasi umum akan meningkat dan penggunaan kendaraan pribadi akan jauh berkurang.

Anies menargetkan peningkatan penggunaan angkutan umum dari 25 persen menjadi 60 persen pada 2030 mendatang.

Selain itu, Anies juga menargetkan mengganti semua bus bermesin konvensional menjadi bus listrik pada 2030 demi menjaga kelestarian lingkungan.

"Sekarang kita punya 30 bus listrik dalam uji coba," ujar Anies.

Kemudian, Anies juga bertekad terus menambah jalur sepeda di ibu kota. Saat ini, Jakarta memiliki 64 kilometer jalur sepeda dengan target tahun depan sepanjang 101 kilometer.

Anies menargetkan Jakarta punya 500 kilometer Jalur sepeda pada 2030.

Terakhir, Anies ingin seluruh transportasi publik dan jalur sepeda yang telah dibangun itu terintegrasi satu sama lain.

"Kesuksesan kami dalam transformasi ini tidak hanya dicapai dengan menambahkan jalur, menambah bus atau membangun halte, itu bagian mudahnya. Tugas terberat dan terbesar adalah memastikan sistem transportasi kami sepenuhnya terintegrasi," kata Anies.

Dia mengatakan, dulu Jakarta punya banyak sistem transportasi publik, tetapi tidak terintegrasi. Sistem transportasi publik saat itu dioperasikan oleh berbagai instansi dan perusahaan, yang sebagian besar berjalan sendiri-sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com