JAKARTA, KOMPAS.com -Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran memberlakukan lockdown menyusul temuan adanya petugas kebersihan di tempat itu yang terpapar varian baru corona B.1.1.529 atau Omicron.
Koordinator humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, dengan adanya lockdown ini, pihaknya masih mempertimbangkan menerima pasien Covid-19 melalui pembatasan yang ketat.
"Tetap ada upaya untuk yang sakit kita obati, tapi ada pembatassan masuk dan keluar sesuai arahan pimpinan," kata Mintoro kepada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).
"Nanti kita sesuaikan dengan aturan lebih lanjut lagi, karena nanti susah kalau ada yang positif (mau masuk). Masih kita pertimbangkan lagi untuk perawatan pasien," sambungnya.
Baca juga: Wisma Atlet Lockdown, Pasien yang Sudah Sembuh Belum Boleh Pulang
Menurut Mintoro, lockdown hanya diberlakukan di Wisma Atlet Kemayoran. Sementara Wisma Atlet Pademangan yang diperuntukkan untuk karantina WNI dari luar negeri tidak diberlakukan lockdown.
Mintoro menyebut, lockdown akan mulai berlaku per hari ini sampai tujuh atau sepuluh hari kedepan. Selama lockdown, maka pasien di RS Wisma Atlet yang sudah sembuh akan tertunda kepulangannya.
"Mestinya seperti itu (pasien yang sembuh belum boleh pulang). Nanti kita liat lagi perkembangan di lapangan karena kita melaksanakan perintah Satgas Covid-19 nasional. Kita harus lockdown, kita akan lockdown," kata Mintoro.
Berdasarkan data per Jumat hari ini, ada 116 orang pasien yang tengah dirawat di tower 5, 6, dan 7 Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: Petugas Terpapar Omicron, Wisma Atlet Sudah Tracing Seluruh Pasien dan Pekerja
Selain lockdown, manajemen Wisma Atlet juga sudah melakukan upaya testing dan tracing pada semua pekerja dan pasien yang ada disana. Hal ini untuk mengetahui apakah ada pekerja atau pasien yang juga terpapar varian Omicron.
"Upaya tracing tiga hari ini sudah dilakukan, ditracing semua. Sudah kita kirim hasilnya ke litbangkes," katanya.
Namun Mintoro mengaku belum mendapatkan hasil dari upaya tracing ini.
Baca juga: Kasus Omicron di Wisma Atlet, Wagub: Pemeriksaan yang Masuk Jakarta Harus Lebih Ditingkatkan
Kasus positif Covid-19 akibat penularan varian virus corona varian Omicron terdeteksi di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.
"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi.
"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjutnya.
Baca juga: Dinkes DKI Lakukan Pengecekan Ulang terkait Temuan Varian Omicron
Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu. Budi juga mengungkapkan, ketiga orang tersebut positif tanpa gejala.
Ketiganya pun telah menjalani isolasi di Wisma Atlet. Kemudian, ketiga pasien itu pun telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19.
Merujuk kepada hal ini, Budi menegaskan bahwa temuan ini merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron.
"Tapi kami harapkan masyarkat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan," tegas Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.