Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Kota Bekasi Minta PO Bus Siapkan Aplikasi PeduliLindungi

Kompas.com - 21/12/2021, 11:53 WIB
Djati Waluyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi meminta perusahaan bus sediakan fasilitas Pedulilindungi di setiap armada bus.

Kepala Bidang Angkutan Dan Sarana Dishub Kota Bekasi, Erwin mengatakan, hal tersebut untuk mempermudah pemeriksaan penumpang apakah sudah menerima vaksinasi Covid-19 atau belum.

"Memang kita meminta Perusahaan Otobus (PO) ini untuk mereka menyiapkan Pedulilindungi, setiap PO," ujar Erwin saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Alun-Alun Kota Depok Dibuka Mulai Besok, Pengunjung Wajib Check-in di PeduliLindungi

Erwin mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan fasilitas Pedulilindungi di beberapa terminal besar yang ada di Kota Bekasi.

"Yang penting sudah melakukan vaksinasi, kita akan siapkan peduli lindungi, jadi untuk diterminal Bekasi sama di Kayuringin," ujar dia.

Erwin melanjutkan, berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Natal dan tahun baru kali ini, Dishub pastikan 285 armada bus siap untuk melayani penumpang.

Bus tersebut berasal dari armada AKDP sebanyak 186 unit, AKAP 50 unit, dan bus kota sebanyak 28 unit.

"Sedangkan Damri sebanyak 13 unit akan dioperasikan," ujar dia.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Nataru, Dishub Kota Bekasi Sediakan 53 Bus Cadangan

Dishub Kota Bekasi juga siapkan 53 armada bus cadangan guna antisipasi lonjakan penumpang bus saat nataru.

"AKDP, AKAP, bus kota, kita kasih bus cadangan itu 50 unit, terus kita juga ada DAMRI yabg dari Kayuringin itu juga kita siapkan, cadangannya tiga unit," ungkap Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com