Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Nilai Formula E Digelar untuk Tutup Kegagalan Anies Memimpin Ibu Kota

Kompas.com - 23/12/2021, 17:24 WIB
Singgih Wiryono,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penyelenggaraan Formula E Jakarta 2022 masih mendapat kritik tajam dari Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta.

PDI-P menilai, ajang balap mobil listrik itu digelar untuk menutupi kegagalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam memimpin Ibu Kota.

"Formula E semata-mata menutup kegagalan dia (Anies) kepada warga Ibu Kota. Apakah (Formula E bisa) sukses? Kita lihat nanti," ujar Ketua Fraksi PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono, Kamis (23/12/2021).

Gembong mengatakan, anggaran senilai Rp 560 miliar yang digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk membayar commitment fee Formula E bukan anggaran yang kecil.

Dana yang sebelumnya diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta itu seharusnya bisa digunakan untuk program lain yang langsung berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat.

Baca juga: Babak Baru Formula E Jakarta: Lokasi Sirkuit di Ancol, Diprediksi Datangkan 50.000 Penonton

"Uang senilai Rp 560 miliar bukan nilai yang kecil. Dana tersebut bisa digunakan untuk memperluas layanan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), misalnya. Kan masih banyak daerah yang belum tersentuh PDAM," ujar dia.

Untuk itu, meski Formula E Jakarta sudah pasti akan diselenggarakan pada Juni 2022, usulan interpelasi terhadap penyelenggaraan Formula E tetap berjalan.

Menurut Gembong, interpelasi dilakukan untuk menuntut transparansi penggunaan anggaran Rp 560 miliar yang diberikan Pemprov Jakarta kepada pihak penyelenggara Formula E.

"Interpelasi itu kita lakukan dalam rangka untuk transparansi anggaran. Kita memang sampai hari ini belum tau persis gimana sih Formula E itu," kata dia.

Baca juga: Drama Penentuan Sirkuit Formula E, Awalnya Direncanakan di Monas lalu Pindah ke Ancol

Namun, Gembong mengapresiasi pemilihan Ancol sebagai lokasi sirkuit Formula. Menurut dia lokasi tersebut sudah tepat.

Gelaran Formula E di ujung Utara Jakarta tidak akan mengganggu jalannya aktivitas kebanyakan warga Jakarta di tengah kota.

"Diselenggarakan di Ancol agar tidak mengganggu warga Ibu Kota. Dari sisi itu saya oke lah. Karena kalau misalkan dilaksanakan di jalan Sudirman Thamrin (di Jakarta Pusat) pasti akan mengganggu aktivitas warga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com