TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pedagang di kawasan wisata Jaletreng, Setu, Tangerang Selatan, Banten, mengaku kerap dimintai uang pungutan liar (pungli) oleh ormas.
Pedagang mengaku terpaksa membayar pungli agar tempat usahanya tidak dirusak.
"Kalau enggak dibayar atau balasnya ketus ke ormas, entar tenda (lapak jualan) dirusak. Ada ajalah yang rusak entar," kata A, salah seorang pedagang di kawasan wisata Jaletreng, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Pungli di Tempat Wisata Jaletreng Tangsel, Pedagang Diminta Uang Event hingga Jatah Preman
A menambahkan, anggota ormas kerap memungut uang dengan dalih untuk menyelenggarakan acara hingga "jatah preman".
Mereka biasanya berkeliling meminta uang kepada pedagang tiap akhir pekan.
Pungutan tersebut meresahkan para pedagang di kawasan wisata Jaletreng.
"Misalnya pas tanggal merah, alasannya (ormas) mau ada event nih sambil pake kardus mintain duit itu gede, Rp 50.000. Kadang kan kami (pedagang) lagi sepi dimintain segitu ya gimana, keberatan," ucap A.
"Kadang alasannya ada orang sakit sambil bawa kardus gitu mintain sumbangan," ujar dia.
Baca juga: Tahanan Narkoba Polres Jaksel Tewas, Rekannya Sebut Ada Luka Lebam di Tubuh Korban
Di luar "sumbangan orang sakit" hingga "jatah preman", para pedagang juga dipungut uang bulanan dan mingguan.