Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Cepat Pemkot Tangerang, Batalkan PTM 100 Persen Saat Kasus Covid-19 Melonjak

Kompas.com - 29/01/2022, 06:57 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali menerapkan skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) usai kasus Covid-19 di wilayah itu melonjak.

Pembelajaran secara virtual (online) itu diterapkan mulai Rabu (26/1/2022).

Adapun skema PJJ wajib diterapkan oleh jenjang PAUD-SMP di Kota Tangerang.

Sebagai informasi, kewenangan pembelajaran jenjang SMA tidak diatur Pemkot Tangerang, tetapi oleh Pemerintah Provinsi Banten.

Berikut merupakan rangkuman berita berkait penerapan PJJ di Kota Tangerang:

Baca juga: Kadisdik Kota Tangerang: Jangan Sampai karena PTM Ada yang Terpapar Covid-19

PTM dibatalkan

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen yang sebelumnya berlaku kemudian dibatalkan karena ada peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya.

"Kenaikan kasusnya (Covid-19) dalam beberapa hari terakhir cukup drastis," ujar Arief, Selasa (25/1/2022).

"Makanya untuk menjaga anak-anak, mulai besok (Rabu) proses belajar mengajar kembali online untuk sementara," sambungnya.

Politisi Partai Demokrat itu mengungkapkan, pemberhentian PTM berdasarkan evaluasi Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Selain itu, terdapat pula saran atau masukan dari organisasi profesi medis.

Baca juga: PTM di Kota Tangerang Akan Kembali Diterapkan Saat Kasus Covid-19 Melandai

Ia memastikan bahwa Pemkot akan mengevaluasi penerapan belajar secara daring seiring dengan perkembangan kasus Covid-19.

Sebelum memutuskan untuk menerapkan skema PJJ, sejak 3-21 Januari 2022, Pemkot Tangerang sempat menerapkan PTM berkapasitas 100 persen.

Kemudian, pada 24-25 Januari, PTM tetap berlangsung dengan kapasitas 50 persen siswa.

Berikan peringatan

Sementara ini, Pemkot Tangerang baru akan memberikan peringatan kepada sekolah yang belum menyelenggarakan PJJ.

"Kita ingatkan mereka (sekolah yang tetap PTM). Kan baru kemarin (Selasa) keluarin kebijakannya, hari ini kita sosialisasikan," sebut Arief.

Dia berharap, dengan diterapkannya PJJ, para orangtua di Kota Tangerang dapat mendampingi anak-anaknya belajar di kediaman masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com