Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sampah di Median Jalan, Camat Ciledug: Kita Enggak Punya TPS

Kompas.com - 30/01/2022, 23:20 WIB
Muhammad Naufal,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Camat Ciledug, Kota Tangerang, Syarifudin mengakui, masih banyak pihak yang membuang sampah di median atau separator jalan di Jalan Raden Patah, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, hingga saat ini.

Padahal, menurut dia, pihaknya sudah berjaga di Jalan Raden Patah yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal.

"Kan median jalan bukan tempat buang sampah. Kita sudah lakukan antisipasi, penjagaan, sepanjang jalan situ kan banyak. Kita jaga di depan, dia buang di belakang. Kita jaga di belakang, dia buang di depan," papar Syarifuddin saat dihubungi, Minggu (30/1/2022).

Baca juga: Sampah Dibuang di Perbatasan Jaksel, Sudin LH: Sudah Diangkut, Ada Lagi

Di sisi lain, dia tak menampik bahwa banyak orang yang membuang sampah di median jalan saat petugas lengah.

Menurut Syarifudin, perilaku warga yang membuang sampah di tengah jalan itu terjadi lantaran nihilnya TPS di sekitar jalan Raden Patah.

Ketiadaan TPS, kata dia, merupakan penyebab utama median jalan itu dijadikan tempat sampah oleh warga.

Pihak Kecamatan Ciledug sudah pernah menyampaikan permasalahan itu ke Pemerintah Kota Tangerang maupun Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.

"Jadi gini, permasalahan yang dihadapi, kita enggak punya tempat pembuangan sampah yang pasti," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Syarifudin juga mengakui bahwa ada kesulitan yang harus dihadapi, jika pihaknya harus mencari tempat pembuangan sampah yang strategis di sekitar jalan Raden Patah.

"Kita lagi cari tempat pembuangan sampah. Kan sulit juga sekarang membuat tempat pembuangan sampah yang strategis," papar Syarifudin.

"Karena kalau di dalam, belum tentu masyarakat yang buang di trotoar itu mau buang ke dalam. Karena kan banyak kadang-kadang sambil kerja, sambil ke pasar, sambil jalan (lalu membuang sampah di median jalan)," sambung dia.

N (45), salah satu pedagang di Jalan Raden Patah, mengakui bahwa banyak pengendara kendaraan bermotor yang melewati Jalan Raden Patah atau pedagang setempat yang membuang sampah di median jalan itu.

"Orang luar juga. Sambil lewat, sambil nyimpen (meletakkan) sampah (di median Jalan Raden Patah). Bukan orang sini (pedagang) saja, bukan," sebutnya saat ditemui, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Sampah Berjejer di Tengah Jalan Raden Patah Tangerang, Warga: Orang Sambil Lewat, Sambil Buang...

N mengatakan, pedagang setempat membuang sampah di median jalan itu karena nihilnya tempat pembuangan sampah (sampah) di wilayah tersebut.

Lokasi terdekat yang memang dijadikan tempat pembuangan sampah, meski ilegal, adalah median jalan itu.

Dirinya pun membuang sampah di median Jalan Raden Patah juga karena mengikuti kebiasaan pedagang setempat.

"Ya kita ngikutin yang dulu saja, yang lama," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com