Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vihara Bahtera Bhakti, Wihara Bersejarah yang Direkomendasikan Jadi Cagar Budaya

Kompas.com - 31/01/2022, 13:03 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comVihara Bahtera Bhakti merupakan salah satu wihara tua di kawasan Pasir Putih, Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Wihara ini memiliki keterkaitan dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Nusantara beberapa ratus tahun lalu.

Suku Dinas Kebudayaan Kota Jakarta telah merekomendasikan Vihara Bahtera Bhakti sebagai cagar budaya.

"Obyek diduga cagar budaya perlu kajian untuk bisa masuk sebagai bangunan cagar budaya. Alasan masuknya Vihara Bahtera Bhakti untuk menjadi cagar budaya ada kriterianya," kata Rofiqoh kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Menyusuri Vihara Bahtera Bhakti di Ancol, Ada Makam Muslim Tionghoa di Dalamnya

Menurut dia, untuk dapat menjadi cagar budaya, sejumlah kriteria khusus harus dipenuhi.

Misalnya dari bangunan wihara yang dinilai sudah cukup untuk dikategorikan sebagai ODCB (Obyek Diduga Cagar Budaya).

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya, syarat sebuah bangunan, situs, benda menjadi cagar budaya adalah sudah berusia minimal 50 tahun.

Kemudian, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan, serta memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.

"Harus memenuhi kriteria itu. Kami enggak asal saja untuk mengategorikan ini adalah obyek yang diduga obyek cagar budaya," kata dia.

Vihara Bahtera Bhakti sudah berusia ratusan tahun. Wihara tersebut didirikan untuk menghormati dan memberi persembahan kepada Sampo Soei Soe, yang merupakan juru masak Laksamana Cheng Ho saat berlayar ke Tanah Air.

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, berdasarkan penuturan turun-temurun, kapal yang diarungi Sampo Soei Soe merapat ke kawasan Ancol yang saat itu masih bernama Kota Paris.

Kapalnya ditambatkan pada sebuah pancang kayu yang kini dibuat permanen dengan beton berbentuk kotak. Pancang itu berada disamping pagoda kecil tempat pembakaran uang kertas di wihara.

Sampo Soei Soe merupakan seorang muslim China kemudian menikah dengan Siti Wati, putri seorang ulama ternama kala itu yang ada di wilayah Ancol, Embah Said Areli Dato Kembang dan Ibu Enneng. Pernikahan itu pun membuat akulturasi budaya terjadi.

Baca juga: 16 Obyek di Jakarta Utara Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Area makam keramat Embah Said Areli Dato Kembang di dalam Vihara Bahtera Bhakti, Ancol, Jakarta Utara.KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari Area makam keramat Embah Said Areli Dato Kembang di dalam Vihara Bahtera Bhakti, Ancol, Jakarta Utara.

Makam Sampo Soei Soe dan istrinya serta Embah Said dan Ibu Enneng berada di area wihara.

Menurut Juru Kunci Makam sekaligus penjaga wihara, Parto (52), keberadaan makam tersebut sudah ada sebelum wihara dibangun dan diperbesar seperti saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com