Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Serangan Jantung, Pengemudi Taksi "Online" Meninggal Dalam Mobil

Kompas.com - 05/02/2022, 19:23 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi taksi online berinisial F (43), meninggal dunia di dalam mobil. Penyebab kematian warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu diduga karena serangan jantung.

Petugas keamanan di wilayah Mega Kuningan, Jakarta Selatan, menemukan jenazah F sekitar pukul 00.05 WIB, Sabtu (5/2/2022).

Kapolsek Setiabudi Kompol Beddy Suwendi mengatakan, F mempunyai riwayat penyakit jantung. Sebab, F pernah menjalani operasi pemasangan ring pada jantung bulan lalu.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online Ditemukan Tewas di Kawasan Mega Kuningan

"Informasi dari teman-temannya yang sudah datang ke sini, bahwa korban tiga bulan lalu baru saja dilakukan pemasangan ring jantung," ujar Beddy, dalam keterangannya, Sabtu (5/2/2022).

Beddy memastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh F. Dokter dari rumah sakit terdekat juga telah mengecek kondisi F di tempat kejadian perkara (TKP).

"Tidak ada, sudah kita pastikan bahwa memang beliau baru saja melaksanakan operasi jantung tiga bulan yang lalu," ujar Beddy.

"Sudah dicek juga tadi (semalam) sudah meminta dokter ke sini (TKP), dari rumah sakit terdekat, kami minta untuk melakukan pengecekan, dokter menyatakan beliau memang sakit jantung," kata Beddy.

Penemuan jenazah F bermula ketika petugas keamanan tengah patroli dan mencurigai kendaraan yang berjalan tak terarah.

"Saat itu security Mega Kuningan sedang partoli, melihat kendaraan berbelok-belok, mereka ikuti. Kemudian setelah diikuti mobil tersebut berhenti," ujar Beddy.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online Jadi Korban Penipuan Penumpang Modus Pinjam Telepon Genggam

Setelah berhenti, petugas keamanan langsung melakukan pengecekan. Namun, korban sudah tak bernyawa.

Lantas petugas keamanan langsung melaporkan hal tersebut kepada Polsek Setiabudi untuk ditindaklanjuti.

"Kemudian kita olah tempat kejadian perkara (TKP) di sini. Setelah kita lakukan pengecekan ternyata korban sudah meninggal dunia yang mana tadi korban itu seorang sopir Grab yang akan mengantar barang-barang pesanannya," kata Beddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com