Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Viral Video Aparat Piting Warga di Depok untuk Penyuntikan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 07/02/2022, 19:46 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Beredar di media sosial sebuah video rekaman yang menampilkan anggota TNI dan Polri diduga sedang memiting seorang pria sedang tengkurap di jalan.

Dalam video berdurasi singkat tersebut juga terdengar suara seseorang menyebutkan bahwa pria tersebut akan divaksinasi Covid-19.

Namun, nyatanya pria yang disuntik itu adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sesungguhnya dia akan diberi suntikan obat penenang.

Saat ditelusuri lebih lanjut, peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.

Baca juga: Saat Covid-19 di Depok Lampaui Gelombang Kedua, Kasus Naik Hampir 15 Kali Lipat Dibanding 2 Pekan Lalu...

Dandim 0508 Depok Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe mengatakan, peristiwa itu diawali laporan warga bernama Kidan.

Kidan melapor kepada ketua RT setempat, bahwa adiknya yang bernama Mulyadi, seorang ODGJ, melakukan tindakan berbahaya dengan senjata tajam yang berada di genggeman tangan.

"Pada saat itu, Mulyadi melakukan satu aksi lah, kegiatan-kegiatan yang mengancam masyarakat dengan menggunakan senjata tajam (sajam)," ujar Fahmi dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).

Ketua RT segera menindak lanjuti laporan Kidan.

"Lalu pak RT melaporkan kepada Babinsa Mekar Duren, dan anggota kami ini berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas setempat, juga ke pihak puskesmas dan Dinsos," ujar Fahmi.

Baca juga: Komplotan Maling Tepergok Saat Bobol Studio Foto di Depok

Masih dalam keterangan tertulis, Fahmi menjelaskan bahwa Mulyadi mengamuk di tengah jalan dan akhirnya ia diamankan pihak keamanan.

"Sebenarnya anggota ini bertaruh nyawa dengan orang yang kurang normal membawa sajam, akan tetapi dengan kesigapan yang ada mampu diatasi," kata Fahmi.

Fahmi mengklarifikasi bahwa suntikan yang diberikan kepada Mulyadi bukanlah vaksin Covid-19 seperti yang disebut-sebut seseorang dalam video rekaman.

Dia menegaskan bahwa cairan dalam suntikan itu adalah obat penenang. Mulyadi menerima suntikan tersebut agar dirinya tak berontak dan membahayakan orang lain saat dibawa ke rumah sakit.

"Kemudian suntikan yang diberitakan bahwa itu vaksinasi, itu salah," kata Fahmi menegaskan.

"Ini karena orang yang sedang mengamuk, kemudian supaya mudah dibawa kerumah sakit akhirnya dikasih suntikan obat penenang," lanjut dia.

Fahmi mengaku pihaknya dibantu tenaga medis untuk mengatasi masalah ini.

"Itu juga (upaya penyuntikan) dari tenaga kesehatan. Iya, kalau orang kesehatan sudah tahu dosisnya. Makanya kita lihat ada ambulans di situ. Sehingga dibawa menuju ke rumah sakit di Bogor sana," tuntas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com