DEPOK, KOMPAS.com - Beredar di media sosial sebuah video rekaman yang menampilkan anggota TNI dan Polri diduga sedang memiting seorang pria sedang tengkurap di jalan.
Dalam video berdurasi singkat tersebut juga terdengar suara seseorang menyebutkan bahwa pria tersebut akan divaksinasi Covid-19.
Namun, nyatanya pria yang disuntik itu adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sesungguhnya dia akan diberi suntikan obat penenang.
Saat ditelusuri lebih lanjut, peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Dandim 0508 Depok Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe mengatakan, peristiwa itu diawali laporan warga bernama Kidan.
Kidan melapor kepada ketua RT setempat, bahwa adiknya yang bernama Mulyadi, seorang ODGJ, melakukan tindakan berbahaya dengan senjata tajam yang berada di genggeman tangan.
"Pada saat itu, Mulyadi melakukan satu aksi lah, kegiatan-kegiatan yang mengancam masyarakat dengan menggunakan senjata tajam (sajam)," ujar Fahmi dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).
Ketua RT segera menindak lanjuti laporan Kidan.
"Lalu pak RT melaporkan kepada Babinsa Mekar Duren, dan anggota kami ini berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas setempat, juga ke pihak puskesmas dan Dinsos," ujar Fahmi.
Baca juga: Komplotan Maling Tepergok Saat Bobol Studio Foto di Depok
Masih dalam keterangan tertulis, Fahmi menjelaskan bahwa Mulyadi mengamuk di tengah jalan dan akhirnya ia diamankan pihak keamanan.
"Sebenarnya anggota ini bertaruh nyawa dengan orang yang kurang normal membawa sajam, akan tetapi dengan kesigapan yang ada mampu diatasi," kata Fahmi.
Fahmi mengklarifikasi bahwa suntikan yang diberikan kepada Mulyadi bukanlah vaksin Covid-19 seperti yang disebut-sebut seseorang dalam video rekaman.
Dia menegaskan bahwa cairan dalam suntikan itu adalah obat penenang. Mulyadi menerima suntikan tersebut agar dirinya tak berontak dan membahayakan orang lain saat dibawa ke rumah sakit.
"Kemudian suntikan yang diberitakan bahwa itu vaksinasi, itu salah," kata Fahmi menegaskan.
"Ini karena orang yang sedang mengamuk, kemudian supaya mudah dibawa kerumah sakit akhirnya dikasih suntikan obat penenang," lanjut dia.
Fahmi mengaku pihaknya dibantu tenaga medis untuk mengatasi masalah ini.
"Itu juga (upaya penyuntikan) dari tenaga kesehatan. Iya, kalau orang kesehatan sudah tahu dosisnya. Makanya kita lihat ada ambulans di situ. Sehingga dibawa menuju ke rumah sakit di Bogor sana," tuntas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.