Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Crowd Free Night Ditiadakan, Patroli Protokol Kesehatan Tetap Digencarkan di Jakarta Barat

Kompas.com - 08/02/2022, 23:03 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menghentikan pemberlakuan crowd free night (CFN) di sejumlah kawasan di DKI Jakarta, yang sebelumnya diterapkan untuk menekan laju penularan Covid-19.

Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan, kebijakan itu digantikan dengan patroli.

"Patroli Imbauan Protokol Kesehatan, itu namanya sekarang. Dalam patroli itu kita libatkan tiga pilar, personel Polres Jakarta Barat yang piket malam, kemudian Kodim/Koramil, Satpol PP kelurahan, bersama yang lainnya juga, berkeliling melakukan imbauan protokol kesehatan kepada masyarakat," kata Bismo kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Polda Metro Jaya Setop Penerapan Crowd Free Night di Jakarta

Dalam patroli itu, lanjut Bismo, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan protokol kesehatan. Termasuk, imbauan menjaga jarak dan tidak berkerumun.

"Misalkan di malam hari ada kerumunan, kita imbau untuk pulang atau selesai melakukan aktivitas. Juga kita imbau mengunakan masker. Kalau tidak ada masker, kita berikan masker," lanjut dia.

Selain itu, petugas juga akan menyambangi rumah makan, tempat hiburan, hingga kantor untuk memastikan penerapan protokol kesehatan.

"Kita juga mengecek sejauh mana aplikasi PeduliLindungi ini efektif. Sehingga kita mengimbau baik di kantor, mal, dan lainnya supaya menerapkan aplikasi PeduliLindungi kepada pengunjung," ujar Bismo.

Baca juga: Tak Lagi Terapkan Crowd Free Night, Polda Metro Jaya: Masyarakat Sudah Disiplin Prokes

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, kebijakan CFN yang diberlakukan sejak 5 Februari 2020 di 10 titik ditiadakan.

"Pemberlakuan CFN yang mulai berlaku 5 Februari lalu, mulai hari ini kegiatan itu kami tiadakan terhadap 10 titik yang ditentukan," ujar Zulpan, Selasa.

Kini, kebijakan tersebut tidak lagi diberlakukan. Kepolisian hanya akan melakukan patroli dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.

"Kami tiadakan CFN di 10 titik yang ditentukan. Tapi Polda Metro Jaya tetap melakukan patroli dan edukasi ke masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan," kata Zulpan.

Ia menyebut, langkah tersebut diambil karena Polda Metro Jaya merasa bahwa masyarakat sudah lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Hal ini tentu kita lakukan mengingat bahwa masyarakat sudah mulai disiplin. Sehingga kami lakukan langkah lebih soft lagi," ungkap Zulpan.

"Dengan mengingatkan dengan patroli dan edukasi ke masyarakat agar tidak melakukan kerumunan-kerumunan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com