Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Pasien Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Berasal dari Klaster Keluarga

Kompas.com - 10/02/2022, 17:38 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ketua Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang Selatan Suhara Manullang mengatakan bahwa mayoritas pasien yang menjalani isolasi di RLC merupakan klaster keluarga.

"Secara mayoritas kalau secara keseluruhan itu dari klaster keluarga," ujar Suhara saat dihubungi Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Jumlah Pasien dengan Ketersediaan Tempat Tidur Tidak Sebanding, RLC Berlakukan Sistem Waiting List

Dia menuturkan, hal itu dapat dilihat dari hubungan kekerabatan pasien yang dirawat. Ada yang dirawat merupakan suami dengan istri, bahkan ada yang bersama anak-anaknya juga.

"Jadi mungkin ada yang bapaknya kerja, terus pulang (ke rumah) nularin ke istrinya ke anaknya, kemudian datang ke sini, itu yang datang mayoritas secara umum. Kalau klaster keluarga begitu modelnya," ungkap Suhara.

Meski demikian, pasien yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan tetap harus dipisahkan kamar isolasinya.

"Tapi kalau anak tergantung, biasanya anak atau remaja enggak mungkin sendiri. Biasanya kalau anak perempuan dengan ibunya, kalau anak laki-laki dengan ayahnya," kata Suhara.

Jika pasien anak berada satu kamar dengan orang tuanya, maka mereka masing-masing akan diberikan fasilitas tempat tidur yang terpisah. Sehingga ada dua kasur dalam satu kamar.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan, Pemkot Tambah RS Rujukan Covid-19 di Tangsel

Selain itu, untuk mayoritas kelompok yang menjalani isolasi di RLC berasal dari kelompok yayasan dan pesantren.

"Karena kalau yang kayak pesantren datang sekaligus 11 orang terus dari yayasan ibu 22 orang," pungkas Suhara.

Diketahui, data jumlah pasien yang sedang menjalani isolasi terpusat di RLC yaitu 263 orang pada Rabu (9/2/2022).

Sehingga total keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RLC saat ini 87,6 persen dari kapasitas ketersediaan RLC yaitu sekitar 300 tempat tidur.

Sedangkan pasien yang berada di area zona 3 atau waiting list saat ini berjumlah 12 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com