Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Pesanggrahan Ditikam Pembunuh Bayaran dengan Gunting

Kompas.com - 11/02/2022, 17:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban pembunuhan berinisial VF (22) diduga dihabisi nyawanya oleh pembunuh bayaran di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/2/2022).

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pelaku berinisial MYL menusuk korban menggunakan gunting.

"Yang kami tangkap saat ini eksekutornya. Dia orang yang menusuk korban dan pengakuan dia menusuk menggunakan gunting," ujar Budhi kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Pemuda di Pesanggrahan Diduga Pembunuh Bayaran

Menurut Budhi, gunting tersebut disiapkan oleh seseorang yang menjadi otak pembunuhan terhadap VF.

Saat ini polisi sudah mengetahui identitas orang tersebut dan sedang diburu oleh tim penyidik gabungan dari Polres Jaksel dan Polda Metro Jaya.

"Iya untuk gunting itu disediakan oleh orang yang menyuruh. Nah ini sedang kami kejar, mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi (ditangkap). Karena identitasnya semua sudah kami dapatkan," kata Budhi.

MYL ditangkap di kawasan Tangerang, Banten, pada Kamis malam, beberapa jam setelah penemuan jenazah VF di tempat pemakaman umum (TPU) kawasan Ulujami.

Budhi mengatakan, pelaku tidak mengenal korban dan mendapatkan bayaran dari orang lain atas aksinya tersebut.

"Dari interogasi, MYL tidak mengenal dengan korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi.

Baca juga: Satu Tersangka Pembunuhan Pemuda di TPU Pesanggrahan Ditangkap

Hasil pemeriksaan sementara, pelaku baru menerima uang muka. Namun Budhi tak menyebutkan nominal uang muka yang sudah diterima.

"Dari perjanjian oleh orang yang menyuruh ini, sebagian uang muka sudah diberikan kepada pelaku," kata Budhi.

Jenazah VF ditemukan sekitar pukul 05.10 WIB. Dikutip dari Tribun Jakarta, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh warga bernama Hilda ketika hendak pergi ke pasar.

Umi, Ibu Hilda, menjelaskan, korban ditemukan oleh putrinya di jalan setapak antara deretan makam. Lokasi rumah Umi tak jauh dari lokasi tempat ditemukannya korban.

"Anak saya yang lihat, tukang sayur juga lihat katanya," kata Umi.

Menurut Umi, saat itu Hilda kaget melihat keberadaan jenazah korban dan mengurungkan niat ke pasar. Lantas, Hilda kembali ke rumah untuk melaporkan temuannya itu.

"Begitu dia lihat, langsung balik lagi ke rumah. Enggak jadi ke pasar. Dia cerita sama saya, gemetaran," ucap Umi.

Baca juga: Identitas Pelaku Pembunuhan Pemuda di TPU Pesanggrahan Telah Diketahui

 

Kemudian, Umi dan Hilda serta warga lain datang ke lokasi. Hilda mengenali korban yang merupakan temannya.

"Pas bareng-bareng ke sana, anak saya ternyata mengenali. Ternyata temannya, tahunya dari bajunya itu," ucap Umi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com