TANGERANG, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang menyatakan, kemacetan yang terjadi di jalan Bouraq pada Senin (21/2/2022) tak mencapai dua kilometer.
Kemacetan di jalan Bouraq terjadi akibat sistem jalur satu arah (one way) yang diterapkan di jalan Daan Mogot sejak Minggu (20/2/2022).
Namun, kemacetan baru terjadi pada Senin ini lantaran volume kendaraan pada Minggu kemarin cenderung sedikit.
Baca juga: One Way Jalan Daan Mogot Bikin Macet di Titik Lain, Rekayasa Lalu Lintas Kemungkinan Diubah
Kepala Dishub Kota Tangerang Wahyudi Iskandar menyebutkan, kemacetan di jalan Bouraq cenderung tidak terlalu panjang.
“Enggak begitu panjang sebetulnya,” kata Wahyu saat ditemui, Senin.
Saat ditanya apakah panjang dari kemacetan di jalan Bouraq mencapai 2 kilometer, Wahyu menampik hal tersebut.
“Enggak sampai kalau 2 kilometer,” kata dia.
Wahyudi mengatakan, kemacetan di jalan Bouraq mencapai kolong Tol Daan Mogot, yang memang melintas di jalan tersebut.
Baca juga: One Way di Jalan Daan Mogot, Dishub Tangerang: Bukan soal Warga Setuju atau Tidak, tapi...
Berdasar perhitungan yang dilakukan Kompas.com, kemacetan yang terjadi di jalan itu justru mencapai 2,2 kilometer.
Diberitakan sebelumnya, imbas dari penerapan one way itu, kemacetan panjang justru terjadi di jalan Bouraq pada Senin ini.
Pada Senin siang, kemacetan terjadi di Jalan Raya Pantura menuju Jalan Bouraq
Sebelum one way diterapkan, pengendara dari arah jalan Raya Pantura dapat langsung lurus ke Jalan Daan Mogot.
Kendaraan yang terjebak macet di jembatan TMP Taruna, di antara Jalan Raya Pantura dan Jalan Bouraq, pada umumnya adalah truk bermuatan besar.
Baca juga: Penerapan One Way di Jalan Daan Mogot Tak Sesuai Harapan, Kemacetan Justru Muncul di Titik Lain
Terdapat pula kendaraan roda dua atau roda empat yang turut terjebak macet di jembatan tersebut. Bunyi klakson terdengar silih berganti.
Kemacetan di Jalan Bouraq juga terjadi akibat penumpukan kendaraan dari arah Jalan Sitanala.