Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Perselisihan antara Tiga Pemuda Mabuk dengan Warga di Kebayoran Baru

Kompas.com - 01/03/2022, 15:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perselisihan antara tiga pemuda mabuk dengan warga di Jalan Bayam III, Gandaria Utara, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2021) bermula dari hal sepele.

Menurut salah satu warga bernama Zidan, ketika itu rekannya melintas di depan kos tiga pemuda tersebut. Saat berpapasan, rekan Zidan ditanya oleh para pemuda itu soal kabel listrik yang menjuntai.

Zidan menuturkan, rekannya itu menjawab tidak tahu sehingga terjadi keributan dan diancam menggunakan senjata tajam.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pemuda Mabuk yang Keroyok dan Acungkan Pisau ke Warga di Kebayoran Baru

"Setahu saya teman saya dipukuli. Dia teriak, saya datang bantu. Pelaku melawan, saya sempat kena pukul, pelaku itu juga bawa senjata tajam," kata Zidan, saat dikonfirmasi, Selasa.

Karena membantu rekannya, Zidan sempat dipukul pada bagian pipi oleh salah satu pemuda.

Zidan mengatakan, dua pemuda mabuk itu merupakan pendatang dan indekos di jalan Bayam III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sementara, kata dia, satu pemuda yang membawa senjata tajam bukan penghuni kos.

"Jadi dia (pelaku bawa sajam) main saja istilahnya. Dia main di situ buat minum minuman keras," ucap Zidan.

Zidan mengatakan, para pemuda itu kerap berkumpul dan minum minuman beralkohol.

Namun baru kali ini berselisih dengan warga.

"Bukan (asli warga Jalan Bayam III). Mereka ngekos dekat dengan kampungan saya. Sering (minum minuman keras)," ucap Zidan.

Baca juga: Polisi Tangkap Satu dari Empat Pemuda Mabuk yang Keroyok Sebuah Keluarga di Ciputat

Sebelumnya, polisi menangkap tiga pemuda mabuk yang memukul serta mengancam warga pada Selasa, dini hari.

Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan, Ipda Nasirin mengatakan, peristiwa itu bermula saat Tim Presisi membubarkan ketiga pemuda yang mabuk itu dari kawasan Melawai, Jakarta Selatan.

"Ternyata setelah sampai kosan, mereka berselisih dengan warga petogokan. Waktu di Melawai sampai Petogogan sudah mabuk berat," ujar Nasirin.

Nasirin mengatakan, dalam perselisihan itu ada dua korban yang menjadi bulan-bulanan ketiga pemuda yang mabuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com