Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Bakso Keliling Tusuk 2 Temannya Saat Tertidur Pulas di Cengkareng

Kompas.com - 07/03/2022, 19:41 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SP (36), penjual bakso keliling di kawasan Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat, diamankan polisi karena menusuk dua temannya beberapa waktu lalu.

Kedua korban, yakni AS dan S, juga berprofesi sebagai tukang bakso keliling. Korban dan pelaku tinggal bersama di sebuah mess.

Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku melakukan penusukan saat korban tertidur pulas.

Kepada polisi, SP mengaku tidak memiliki motif melakukan aksi penusukan tersebut.

"Hasil pemeriksaan awal bahwa tersangka ini memang tidak ada motif melakukan penusukan atau pembunuhan," kata Ardhie kepada wartawan, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Tukang Bakso Keliling Tusuk 2 Rekan Seprofesi di Cengkareng

"Yang ada hanya pada saat korban tidur dan pelaku di sampingnya, dia mendapat bisikan. Bisikan dari gaib. Dia langsung mengambil pisau, lalu menyerang korban, teman satu mess," lanjut Ardhie.

Rencananya polisi akan membawa SP ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

"Kami rencananya akan membawa yang bersangkutan ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk memeriksa apakah yang bersangkutan ada gangguan kejiwaan atau tidak," jelas Ardhie.

Akibat penusukan tersebut, kedua korban mengalami luka tusuk di bagian dada dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Korban sendiri sampai saat ini masih dirawat," kata Ardhie.

Baca juga: Bujukan hingga Bergelut Demi Hentikan Tukang Bakso yang Tusuk 2 Orang karena Bisikan Gaib

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sebuah pisau yang digunakan SP untuk menusuk dua temannya tersebut. SP sempat naik ke atap mess usai menusuk korbannya.

Proses pengamanan SP dilakukan oleh seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) 1 Kelurahan Kapuk Koramil 04 Cengkareng, Pelda Jaelani, bersama warga setempat.

Penangkapan SP berjalan dramatis dengan aksi gulat antara Jaelani dan pelaku yang masih menggenggam pisau.

"Tapi senjata masih digenggam, jadi saya minta warga lainnya untuk turun ke lantai bawah, takut berbahaya," kata dia.

Baca juga: Kronologi Jenderal Polisi Gadungan Menipu, Mengaku Punya Dana Kolateral Rp 30 Triliun di Bank

Dibantu seorang warga bernama Taufik, Jaelani berupaya mengambil pisau dan mengamankan SP.

"Akhirnya saya dan pelaku berpapasan. Lalu saya tarik dia, ditimpa lah badannya si pelaku oleh Taufik itu, lalu saya amankan dengan cekik leher pelaku," tegang Jaelani.

SP yang sebelumnya terlihat emosional kemudian mulai terkulai lemas. Ia pingsan.

"Dia lemas, lalu saya lepas cekikannya. Dia (SP) pingsan ternyata. Setelah itu kami ikat pakai tali," imbuh dia.

Pelaku diserahkan ke Polsek Cengkareng untuk menjalani proses hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com