Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Saung hingga Arena Bermain Tradisional, Taman Sungai Kendal di Rorotan Dipadati Warga

Kompas.com - 08/03/2022, 13:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Sungai Kendal di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, belakangan destinasi wisata favorit warga karena memiliki berbagai atraksi yang tak biasa.

Taman yang tepatnya berada di RT 05 RW 08 Kelurahan Rorotan tersebut menghadirkan spot-spot foto unik, seperti saung yang dikelilingi kolam, wahana permainan tradisional, dan juga jembatan di atas danau.

Petugas keamanan Taman Sungai Kendal Adang mengatakan, taman yang menjadi bagian dari taman maju bersama (TMB) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, biasa dipenuhi masyarakat pada hari libur.

Baca juga: Tes PCR/Antigen Dihapus Sebagai Syarat Perjalanan, Warga Khawatir Penularan Makin Parah

Tak hanya warga Rorotan, warga dari wilayah lainnya di Jakarta dan juga kota di sekitar Jakarta juga datang ke taman yang baru dibangun pada tahun 2019 ini.

"Biasanya hari libur banyak yang datang untuk berolahraga atau berwisata. Karena pandemi dan DKI Jakarta masih berstatus PPKM level rendah, maka jumlah pengunjung dibatasi dan mereka harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi serta disiplin melaksanakan protokol kesehatan," kata Adang, dikutip dari siaran pers, Selasa (8/3/2022).

Salah satu area permainan tradisional ular tangga di Taman Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara yang menjadi spot favorit pengunjung.Dok. Humas Pemkot Jakarta Utara Salah satu area permainan tradisional ular tangga di Taman Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara yang menjadi spot favorit pengunjung.

Lebih lanjut ia mengatakan, jumlah pengunjung di Taman Sungai Kendal bisa mencapai 100 sampai 200 orang pada hari Senin hingga Jumat.

"Sedangkan di hari libur jumlahnya meningkat hingga 300 orang," kata dia.

Para pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan melakukan skrining kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Tes PCR/Antigen Dihapus sebagai Syarat Perjalanan, Epidemiolog: Orang jadi Takut Bepergian

Selain itu, pihaknya juga mengawasi seluruh aktivitas pengunjung agar terkendali dan penularan Covid-19 bisa diminimalisasi.

Taman yang dikelola oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta ini berdiri di atas lahan seluas 40.000 meter persegi dan memiliki beragam fasilitas.

Di antara fasilitas tersebut adalah saung, wahana permainan tradisional, area bermain anak, mushalla, toilet, bangku taman, danau, lapangan olahraga, amphitheater, dan jogging track.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com