Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Antigen/PCR Dihapus, Penumpang Bus: Sekarang Mending Naik Pesawat

Kompas.com - 09/03/2022, 18:56 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menghapus syarat menyertakan hasil tes negatif Covid-19, baik itu antigen ataupun PCR, yang harus dipenuhi pelaku perjalanan domestik sejak Selasa (8/3/2022).

Berkait pemberlakuan kebijakan tersebut, sejak hari ini, Rabu (9/3/2022), sejumlah penumpang di Terminal Kalideres sudah tidak perlu lagi menunjukan hasil tes negatif Covid-19 sebelum melakukan perjalanan.

Bambang (36), warga Palembang yang hendak pulang kampung, mengaku memilih menumpang bus bukan karena penghapusan persyaratan antigen/PCR tersebut.

Baca juga: Syarat Tes Antigen/PCR Dihapus, Jumlah Penumpang di Terminal Kalideres Belum Meningkat

"Saya tahu kalau sudah ada aturan baru enggak wajib (tes), tapi saya pulang hari ini bukan karena itu. Memang sudah jadwalnya saya pulang, dan tiket juga sudah dibeli sejak lama," kata Bambang di Terminal Kalideres, Rabu.

Bambang yang membawa serta istri dan anaknya mengatakan bahwa tanpa biaya tes antigen, kini dia bisa lebih mengirit pengeluaran.

Kendati demikian, ia menyadari bahwa dengan dihapusnya persyaratan tes, maka tarif ongkos antara bus dan pesawat dari Jakarta ke Palembang tidak jauh berbeda.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Penumpang Bus di Terminal Kalideres Tak Perlu Tunjukkan Hasil Tes Antigen/PCR

"Harga tiket bus itu Rp 320.000 per orang, kalau sama antigen jadi Rp 350.000 per orang. Kalau harga tiket pesawat Rp 350.000. Lumayan tipis kalau dibandingkan," jelas Bambang.

Sependapat dengannya, Fitri (32) yang juga menuju Palembang mengaku akan memilih pulang kampung selanjutnya dengan menggunakan pesawat.

"Ke depannya kita mending naik pesawat, karena harganya tipis ya, tidak jauh beda. Memang biasanya juga naik pesawat kalau Jakarta- Palembang," kata Fitri sembari menunggu keberangkatan busnya.

Meski mengetahui kebijakan terbaru, Fitri mengatakan kali ini tetap memilih mudik menggunakan bus.

"Kami saat ini membawa banyak barang, bawa televisi buat bapak, jadi kami pilih bus untuk saat ini," kata Fitri.

Di sisi lain, Aprijaya (25) yang sedang menanti keberangkatan menuju Muara Enim menyebut akan tetap menumpang bus meski harganya beda tipis.

"Saya enggak mempermasalahkan perbedaan harga yang tipis sih. Sebab, rumah saya jauh dari bandara, Saya rumahnya di Muara Enim, Sumatera Selatan, kalau dari bandara jauh," kata Aprijaya.

Menurut Aprijaya, bila menumpang pesawat, dia harus merogoh kocek lebih karena harus menumpang trasnportasi darat untuk mencapai rumahnya.

"Harus naik dua kali kendaraan lagi dari Palembang. Jadi saya lebih pilih naik bus," kata Aprijaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com