JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menghapus syarat menyertakan hasil tes negatif Covid-19, baik itu antigen ataupun PCR, yang harus dipenuhi pelaku perjalanan domestik sejak Selasa (8/3/2022).
Berkait pemberlakuan kebijakan tersebut, sejak hari ini, Rabu (9/3/2022), sejumlah penumpang di Terminal Kalideres sudah tidak perlu lagi menunjukan hasil tes negatif Covid-19 sebelum melakukan perjalanan.
Bambang (36), warga Palembang yang hendak pulang kampung, mengaku memilih menumpang bus bukan karena penghapusan persyaratan antigen/PCR tersebut.
Baca juga: Syarat Tes Antigen/PCR Dihapus, Jumlah Penumpang di Terminal Kalideres Belum Meningkat
"Saya tahu kalau sudah ada aturan baru enggak wajib (tes), tapi saya pulang hari ini bukan karena itu. Memang sudah jadwalnya saya pulang, dan tiket juga sudah dibeli sejak lama," kata Bambang di Terminal Kalideres, Rabu.
Bambang yang membawa serta istri dan anaknya mengatakan bahwa tanpa biaya tes antigen, kini dia bisa lebih mengirit pengeluaran.
Kendati demikian, ia menyadari bahwa dengan dihapusnya persyaratan tes, maka tarif ongkos antara bus dan pesawat dari Jakarta ke Palembang tidak jauh berbeda.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Penumpang Bus di Terminal Kalideres Tak Perlu Tunjukkan Hasil Tes Antigen/PCR
"Harga tiket bus itu Rp 320.000 per orang, kalau sama antigen jadi Rp 350.000 per orang. Kalau harga tiket pesawat Rp 350.000. Lumayan tipis kalau dibandingkan," jelas Bambang.
Sependapat dengannya, Fitri (32) yang juga menuju Palembang mengaku akan memilih pulang kampung selanjutnya dengan menggunakan pesawat.
"Ke depannya kita mending naik pesawat, karena harganya tipis ya, tidak jauh beda. Memang biasanya juga naik pesawat kalau Jakarta- Palembang," kata Fitri sembari menunggu keberangkatan busnya.
Meski mengetahui kebijakan terbaru, Fitri mengatakan kali ini tetap memilih mudik menggunakan bus.
"Kami saat ini membawa banyak barang, bawa televisi buat bapak, jadi kami pilih bus untuk saat ini," kata Fitri.
Di sisi lain, Aprijaya (25) yang sedang menanti keberangkatan menuju Muara Enim menyebut akan tetap menumpang bus meski harganya beda tipis.
"Saya enggak mempermasalahkan perbedaan harga yang tipis sih. Sebab, rumah saya jauh dari bandara, Saya rumahnya di Muara Enim, Sumatera Selatan, kalau dari bandara jauh," kata Aprijaya.
Menurut Aprijaya, bila menumpang pesawat, dia harus merogoh kocek lebih karena harus menumpang trasnportasi darat untuk mencapai rumahnya.
"Harus naik dua kali kendaraan lagi dari Palembang. Jadi saya lebih pilih naik bus," kata Aprijaya.