Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget Stok Minyak Goreng Tiba-tiba Penuh di Minimarket, Pembeli: Pas Murah, Enggak Ada Sama Sekali

Kompas.com - 18/03/2022, 16:31 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketersediaan minyak goreng kemasan di minimarket di wilayah Kota Depok sejak harga eceran tertinggi (HET) dicabut pemerintah, kini telah mulai tampak tersusun di etalase.

Menurut pantauan Kompas.com, di salah satu minimarket, sebelumnya stok minyak goreng di etalase terbatas sehingga cepat habis pada saat pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET).

Kini, di rak etalase yang memiliki lima tingkat itu nampak dipenuhi kemasan minyak goreng ukuran 2 liter yang tersusun rapi. 

Baca juga: Wagub DKI: Warga Berharap Harga Minyak Goreng Bisa Terjangkau

Di rak tersebut, tertulis harga untuk minyak goreng kemasan Rp 42.000 per 2 liter.

Salah satu pembeli di minimarket, Tanti (51) mengaku terkejut saat hendak mengambil kemasan minyak goreng di minimarket. Pasalnya, harga minyak goreng tersebut kembali ke harga normal.

"Pas harga normal, tiba-tiba stoknya langsung banyak banget berjejer di rak. Lah saya kaget," ujar Tanti, Jumat (18/3/2022).

Tanti mengaku, kala itu dirinya pernah merasakan antre hingga berebutan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 per liter.

"Kemarin-kemarin pas harga minyak goreng murah, stok di toko enggak ada sama sekali. Sekalinya ada ya harus mengantre dan berebutan," kata dia.

Baca juga: Tidak Ada Stok, Pedagang di Koja Sudah Dua Bulan Tak Jualan Minyak Goreng

Meski harganya kembali normal, Tanti tetap membeli minyak goreng sebanyak empat kemasan ukuran 2 liter. Hal itu dikarenakan untuk bekal bulan puasa yang akan dibagian ke saudara-saudaranya.

"Saya beli banyak buat nganter-nganter ke saudara. Karena mau bukan puasa. Makanya beli banyak," ungkap dia.

Dalam wawancara terpisah, pengunjung minimarket, Dewi (39) mengaku enggan membeli minyak goreng minyak lantaran harganya sudah kembali mahal.

Namun, ia heran karena minyak goreng di minimarket kini menyediakan banyak stok.

"Pas sekarang harganya naik, saya enggak beli karena mahal. Saya merasa aneh aja, kok ya tiba-tiba penuh di rak," pungkas dia.

Baca juga: Siang Cari Minyak Goreng Enggak Ada, Sore Setelah HET Dicabut Stoknya Banyak, Tak Masuk Akal...

Sebelum pemerintah mencabut HET, Dewi mengaku sempat membeli minyak goreng meski harus mengantre.

"Sebelumnya saya beli minyak goreng kemasan Rp 28.000 per 2 liter. Pernah beli sampai ngantre, cuma masih dapat sih, tapi hanya boleh beli satu kemasan aja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com