Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Politikus PSI Nilai Perubahan yang Dibawa Anies untuk Jakarta Hanya Kosmetik dan Tidak Signifikan...

Kompas.com - 25/03/2022, 07:07 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditiya Sarana menilai, kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan selama lima tahun terakhir tidak terlalu membawa dampak positif terhadap Ibu Kota.

Ia menilai, Anies justru membawa kemunduran pada beberapa program yang sebelumnya sudah berlangsung dengan baik.

William mengatakan, aspek keterbukaan anggaran menurun selama kepemimpinan Anies. Ia mengaku tidak bisa lagi mengakses Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI secara bebas melalui laman apbd.jakarta.go.id.

Padahal, kata dia, semua pihak bisa mengakses anggaran tersebut secara rinci pada masa kepemimpinan gubernur sebelumnya.

"Yang bisa dilihat hanya anggaran-anggaran yang sifatnya general atau kita sebut sebagai pagu anggaran," kata William.

Baca juga: Anies Minta Dinas SDA Tampung Air Hujan untuk Dijadikan Cadangan Air Baku

"Kita tidak bisa lagi melihat komponen-komponen terkecil dari anggaran ketika proses anggaran itu sedang direncanakan," lanjut dia.

Kemudian, terkait penanganan banjir, William menilai tidak ada langkah signifikan dari Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies untuk menyelesaikan program normalisasi ataupun naturalisasi sungai demi menambah kapasitas sungai.

Bahkan, program naturalisasi yang digagas Anies untuk menggantikan normalisasi yang sudah berjalan dianggap mangkrak.

Padahal, di masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, progres normalisasi Sungai Ciliwung sudah mencapai 16 kilometer dari total pembangunan 33 kilometer.

"Kalaupun beliau (Anies) punya konsep naturalisasi sampai sekarang pun kami lihat tidak dikerjakan dengan maksimal," tutur dia.

Baca juga: Nonton Langsung MotoGP di Sirkuit Mandalika, Ternyata Anies Punya Alasan Terselubung...

Kemunduran selanjutnya yakni terkait pembangunan hunian DP nol rupiah yang masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022.

Bukannya mengejar target awal, Anies justru menurunkan target pembangunan dari 250.000 unit menjadi 29.000 unit.

Sementara, terkait program Oke Oce dinilai juga belum mencapai target yang sudah ditentukan di awal masa kepemimpinannya.

"Jadi dari hal -al ini ini kita bisa menyimpulkan bahwa tidak ada progres pembangunan Jakarta yang signifikan. Hanya sifatnya kosmetik," ucap William.

Jakarta masih sulit air bersih

Selain itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anthony Winza menyoroti isu air bersih yang sulit didapat di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com