Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax Naik, Masyarakat Tak Mampu Beli, Pertalite Sulit Dicari, dan Pedagang Eceran Gigit Jari

Kompas.com - 08/04/2022, 06:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga Pertamax di tengah perekonomian masyarakat yang mulai membaik usai didera Covid-19 bak palu godam yang meluluhlantakkan kembali.

Kenaikan harga Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter pun menggerus daya beli masyarakat. Akibatnya, kini sebagian pengguna kendaraan bermotor beralih ke Pertalite untuk mengisi bahan bakar.

Seorang pengendara motor, Sampurno (61), mengaku telah beralih ke Pertalite sejak pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax pada 1 April 2022.

Baca juga: Penjual Bensin Eceran di Depok Tutup, Imbas Larangan Beli Pertalite Pakai Jeriken

Sampurno merasakan betul beratnya kenaikan harga Pertamax bagi perekonomian di rumah tangganya.

Kenaikan harga Pertamax yang cukup tinggi, yakni Rp 3.500 per liter, terpaksa membuat Sampurno rela berpanas-panasan mengantre di SPBU Enggano di Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk mendapatkan Pertalite yang dijual dengan harga lebih murah.

"Naiknya (Pertamax) gede banget, Rp 3.500. Lebih baik saya antre beli Pertalite," ujarnya saat ditemui di SPBU Enggano, Rabu (6/4/2022).

Padahal, Sampurno mengaku sudah sangat lama menjadi konsumen Pertamax. Namun, karena adanya kenaikan harga yang signifikan tersebut, dia pun terpaksa beralih ke Pertalite untuk menghemat pengeluaran.

"Semenjak naik, saya enggak pakai Pertamax lagi. Jadinya pindah ke Pertalite karena beda harga, terlalu besar pengeluaran kita (pakai Pertamax). Buat ngirit juga," kata Sampurno.

Antrean kendaraan juga terjadi di SPBU Jalan RS Fatmawati Raya, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Pedagang BBM Eceran Gigit Jari Gagal Lobi Petugas SPBU untuk Beli Pertalite Pakai Jeriken

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah kendaraan mengantre di pom pengisian bensin di sisi kanan dari pintu masuk SPBU tersebut. Tampak ada dua barisan kendaraan yang mengantre untuk pengisian bensin dengan dibatasi seutas tali.

Meski di pompa pengisian bisa membeli Pertamax dan Pertamax Turbo, tetapi umumnya pengendara antre untuk mengisi Pertalite.

"Saya rumah di dekat sini. Saya memang kalau mau bepergian isi bensin di sini. Sejak harga Pertamax naik, ini jadi antre," ujar salah satu pengendara, Bima (29), di lokasi.

Sementara itu, pengendara lain bernama Ismail menyebutkan bahwa antrean setelah harga Pertamax naik menjadi lebih panjang.

Baca juga: Pertamina Larang Konsumen Beli Pertalite Pakai Jeriken, Pedagang BBM Eceran: Omzet Kami Menurun

"Sebenarnya pom bensin ini selalu begini (antre) karena kita dipusatkan (satu pompa). Tapi kalau saya lihat, antrean bertambah dari biasanya. Iya, karena saya sering juga beli di sini," ucap Ismail.

Pertalite sulit dicari

Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) pun mengeluh kesulitan mendapatkan bahan bakar, khususnya Pertalite, pasca kenaikan harga Pertamax. Sebabnya, banyak pengguna Pertamax kini beralih ke Pertalite yang lebih murah yakni Rp 7.650 per liter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com