Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin Perhubungan Jakbar Pantau 14 Terminal Bayangan Jelang Arus Mudik Lebaran

Kompas.com - 19/04/2022, 22:38 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Barat telah mengantongi daftar 14 titik terminal tidak resmi atau biasa disebut terminal bayangan di seluruh wilayah Jakarta Barat.

Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Barat Erwansyah mengatakan, ke-14 titik tersebut saat ini tengah dalam pengawasan petugas.

"Ada 14 titik di wilayah Jakarta Barat. Kita Sudah pantau beberapa bus yang beroperasi di sana," kata Erwansyah, saat dihubungi wartawan, Selasa (19/4/2022).

Erwansyah menyebut, salah satu titik terminal bayangan yang paling ramai didatangi pemudik biasanya berada di kawasan Grogol Petamburan, Kapuk, dan Jalan Latumenten.

Erwansyah mengakui, hingga saat ini masih banyak warga yang lebih memilih menumpang bus antarkota antarprovinsi dari terminal bayangan.

Baca juga: Puncak Arus Mudik di Terminal Lebak Bulus Diprediksi Terjadi H-3 dan H-2 Lebaran

Bahkan, banyak penumpang yang memilih menjadi pelanggan.

"Bus di terminal bayangan rata-rata juga sudah punya penumpang tetap," kata Erwansyah.

Menurutnya, alasan penumpang lebih memilih terminal bayangan dibandingkan terminal resmi adalah karena lokasi terminal bayangan yang dinilai lebih dekat dari rumah penumpang.

"Penumpang kan rata-rata mau yang praktis saja, cari yang dekat dari rumah," kata Erwansyah.

Padahal, menurut dia, menumpang dari terminal bayangan cukup merugikan penumpang.

Baca juga: Pengelola Terminal Lebak Bulus Bakal Awasi Bus yang Angkut Penumpang Mudik di luar Trayek

Ia menyebutkan, bus yang beroperasi di terminal bayangan merupakan bus yang belum teruji kelayakannya untuk beroperasi.

Selain itu, ia menyebut harga tiket di terminal bayangan bisa naik dan turun tanpa terpantau pemerintah.

Oleh karenanya, Erwansyah mengimbau masyarakat untuk menggunakan terminal resmi demi kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com