Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasatpol PP Tanjung Priok Evita Wahyu: Kita Mampu Laksanakan Tugas di Lapangan

Kompas.com - 21/04/2022, 10:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siang itu, Senin (18/4/2022), Evita Wahyu Pancawati bersiap memimpin operasi minuman keras (miras) di wilayah Kecamatan Tanjung Priok. Ia mengenakan seragam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lengkap.

Sebelum kegiatan, Evita memberi arahan kepada para anak buahnya yang akan bertugas. Ada lebih dari 10 petugas Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok yang dipimpin Evita dalam operasi ke sejumlah titik.

Saat operasi berlangsung, Evita tak ragu memerintahkan petugas Satpol PP untuk mengangkut seluruh miras yang ditemukan di sebuah warung. Dari sebuah warung, petugas mendapatkan 202 botol miras berbagai merek.

Evita juga sempat berdialog dan menggulirkan pertanyaan kepada penjaga warung perihal keberadaan miras itu dengan pembawaannya yang tenang.

Baca juga: Meneruskan Semangat Kartini…

Itulah salah satu tugas yang dilakukan Evita sebagai Kepala Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok yang sudah dilakoninya selama tiga tahun belakangan ini.

Evita adalah satu-satunya perempuan di jajaran Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok. Selain menjabat sebagai Kasatpol PP di Kecamatan Tanjung Priok, dia juga dipercaya menjadi pelaksana tugas (Plt) Kasatpol PP Kecamatan Pademangan.

Tak disangka-sangka, latar belakang pendidikan Evita justru ekonomi. Saat kuliah dan diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), jurusan yang diambilnya adalah akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE).

Kemudian pada 2021, dia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Karier Evita dimulai sejak 2018 setelah dipercaya menjadi Kasatpol PP Kelurahan Sungai Bambu.

Kemudian pada 2019-2021, dia menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kasatpol PP Kecamatan Tanjung Priok dan baru diangkat sebagai Kasatpol definitif pada tahun 2021.

"Secara definitif, saya baru 9 bulan menjadi Kasatpol PP Kecamatan Tanjung Priok. Namun sebelumnya saya sudah menjadi Plt Kasatpol PP Kecamatan Tanjung Priok selama kurang lebih 2 tahun," kata Evita kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Satpol PP Tanjung Priok Sita 202 Botol Miras Berkadar Alkohol Tinggi dari Sebuah Warung

Selama menjabat sebagai Kasatpol PP, Evita mengaku tidak menemukan kesulitan yang tidak bisa diatasi. Selama ini, dia berhasil mengatasi berbagai persoalan terkait pekerjaan.

"Kesulitan-kesulitan penyelesaian masalah bisa terselesaikan dengan kepala dingin, koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pimpinan, anggota, dan instansi samping," kata dia.

Selama bekerja menjadi pimpinan Satpol PP di wilayah Tanjung Priok, banyak hal yang menjadi kesan tersendiri bagi Evita. Salah satunya yang dialami saat pihaknya menggulirkan program jalan unggulan.

Saat itu, kata dia, pihaknya harus menentukan satu jalan yang melanggar peraturan daerah (Perda) untuk ditata menjadi jalan yang tertib dan teratur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com