Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ghina Ghaliya, Kartini Masa Kini yang Perjuangkan Pendidikan untuk Semua dengan Berbagi Ponsel Pintar

Kompas.com - 22/04/2022, 18:51 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang lebih dua tahun lalu, panyebaran virus Corona datang menerpa tanpa bersuara.

Secara perlahan, virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut merenggut banyak korban dan kemudian memaksa banyak sektor lumpuh, termasuk sektor pendidikan.

Kegiatan belajar mengajar pun "dirumahkan" demi menghindari penularan virus Corona. Penyesuain dilakukan. Transfer ilmu dilakukan secara jarak jauh menggunakan teknologi bernama gawai pintar dan internet.

Namun, tidak semua orang bernasib mujur dan memiliki akses terhadap fasilitas yang tidak murah tersebut.

Pada suatu hari di pertengahan tahun 2020, seorang pemulung mendatangi rumah wartawati Ghina Ghaliya untuk memungut sampah.

Baca juga: Sosok Tri Sugiarti, Pendiri Bank Sampah dan Penghasil Produk Daur Ulang Kertas

Di tengah aktivitasnya, sang pemulung bertanya kepada pemilik rumah apakah ada gawai pintar bekas yang tak lagi terpakai.

Anaknya yang masih bersekolah membutuhkan gawai tersebut untuk menjalani proses belajar daring.

"Saat itu ada pemulung yang menanyakan ponsel bekas. Katanya, untuk digunakan anaknya belajar dari rumah," cerita Ghina kepada Kompas.com.

"Dari situ, keluarga saya menyadari adanya kebutuhan demikian. Akhirnya keluarga saya membetulkan ponsel bekas yang ada lalu diberikan ke bapak tersebut," imbuhnya.

Berangkat dari situ, Ghina pun menyodorkan ide berbagi ponsel bekas kepada rekan-rekannya di komunitas Wartawan Lintas Media.

Ide tersebut disambut dengan sangat baik, dan komunitas tersebut kemudian menginisiasi gerakan Ponsel Pintar untuk Pelajar.

Baca juga: Marsya Nurmaranti, Berbagi Kebahagiaan lewat Dunia Kerelawanan

500 ponsel dibagikan

Perempuan berusia 28 tahun ini mengatakan, komunitasnya sudah membagikan kurang lebih 500 ponsel pintar kepada pelajar-pelajar dari Sabang sampai Merauke.

Ponsel pintar itu merupakan sumbangan dari masyarakat Indonesia. Bantuan juga datang dalam bentuk uang.

"Kami mengumpulkan ponsel bekas yang diumumkan di sosial media. Selain itu kami juga membuka donasi bagi masyarakat yang ingin membantu dalam bentuk uang. Kemudian, uang tersebut kami gunakan untuk membeli ponsel pintar untuk para pelajar yang membutuhkan," jelas Ghina.

Selain mengumpulkan ponsel bekas, Ghina dan rekannya juga mendata anak-anak yang membutuhkan gawai tersebut. Menurutnya, sekitar 1.000 lebih pelajar mengajukan permohonan bantuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com