JAKARTA, KOMPAS.com - Een Ernawati (40), warga RT 006 RW 001 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, menceritakan awal mula kebakaran yang menghanguskan ratusan bangunan di permukimannya di kawasan Pasar Gembrong.
Saat itu, Een sehabis shalat tarawih dan ia hendak menuju rumahnya.
Namun, api sudah membumbung tinggi membakar beberapa rumah, termasuk rumahnya.
"Saya mendapat laporan kebakaran pukul 20.30 WIB. Habis selesai tarawih deh. Api sudah tinggi," ujar Een di lokasi pengungsian, Selasa (26/4/2022).
Saat itu, yang ada di pikiran Een hanyalah menyelamatkan diri. Ia tidak berpikir membawa barang-barang penting atau berharga.
"Enggak sempat bawa apa-apa, sudah gede banget api," kata Een.
Een mengatakan, rumahnya hangus. Barang-barang berharga habis tidak tersisa.
"Perhiasan, surat-surat, semuanya (hangus). Rumah hangus, tinggal abunya doang," ujar Een.
"Semuanya hangus, tidak ada yang tertolong. Yang tersisa cuma baju yang nempel di badan doang," tutur dia.
Baca juga: Jelang Lebaran, Korban Kebakaran Pasar Gembrong Butuh Alat Shalat hingga Baju Koko
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Een berharap pemerintah segera membuatkan para korban rumah sementara.
"Maunya sih (pemerintah) bantu bangunan saja. Sementara saja, asal jangan kena panas dan hujan saja," kata Een.
Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di kawasan Pasar Gembrong, RW 001 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Minggu (24/4/2022) malam.
Api baru padam pada Senin (25/4/2022) dini hari.
Baca juga: Polisi Libatkan Puslabfor untuk Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Gembrong
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah.
"Korsleting listrik berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai dua," kata Gatot, Senin dini hari.