Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Bebastugaskan Satpam yang Diduga Perlakukan Buruk Calon Mitra Penyandang Tuli

Kompas.com - 27/04/2022, 13:05 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria penyandang tuli bernama Tonan mengaku menerima perlakuan kurang ramah ketika hendak melakukan wawancara sebagai calon mitra pengemudi Grab Indonesia di kantor Grab di Cakung, Jakarta Timur, pada Selasa (26/4/2022).

Perlakuan buruk itu disebut dilakukan oleh petugas satpam di kantor Grab.

Chief Communications Officer of Grab Indonesia Mayang Schreiber mengatakan, pihaknya tengah melakukan investigasi internal terkait kejadian tersebut.

Petugas yang diduga memberikan perlakuan buruk itu dibebastugaskan selama proses investigasi berlangsung.

"Karyawan Grab terkait saat ini telah dibebastugaskan sementara proses investigasi berjalan," jelas Mayang dalam keterangan resmi, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Viral, Penyandang Tuli Mengaku Diperlakukan Buruk Saat Melamar Jadi Mitra Pengemudi Grab Indonesia

Mayang menyampaikan, proses investigasi akan diselesaikan paling lambat tiga hari ke depan. Grab Indonesia nantinya akan menyampaikan hasil investigasi tersebut kepada publik.

Selain investigasi, Grab Indonesia juga akan memperbaiki prosedur pendaftaran daring untuk mitra pengemudi dengan kebutuhan khusus.

Selain itu, Grab Indonesia juga akan memberikan pelatihan dalam waktu dekat terhadap karyawan Grab yang bertugas melayani mitra dan calon mitra, khususnya mitra disabilitas.

Sejumlah fasilitas umum untuk membantu calon mitra penyandang disabilitas juga akan ditingkatkan di lokasi-lokasi perekrutan mitra pengemudi dan UMKM.

"Seperti menambah papan informasi yang memudahkan calon mitra penyandang disabilitas dan menambah jadwal kehadiran penerjemah bahasa isyarat untuk membantu kemudahkan proses rekrutmen para calon mitra penyandang disabilitas," kata Mayang.

Baca juga: Penjelasan Grab Indonesia soal Penyandang Tuli Diperlakukan Buruk Saat Melamar Jadi Mitra Pengemudi

Sebelumnya diberitakan, dalam unggahan video berbahasa isyarat yang diberikan sulih teks (terjemahan) di beberapa bagian, Tonan dan istrinya, Amanda, menjelaskan pengalaman saat melakukan interview di kantor pendaftaran mitra di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

"SURAT TERBUKA untuk @grabid Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung ... Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu..," ungkap Amanda dalam takarir unggahannya, Selasa.

Tonan menceritakan, ia tengah membutuhkan biaya tambahan. Oleh karenanya, Tonan melamar sebagai mitra pengemudi di Grab Indonesia.

Satu bulan berselang, Tonan menerima panggilan wawancara di kantor tersebut.

Setibanya di lokasi wawancara, Tonan menunjukkan surat undangan kepada petugas sekuriti. Saat bertemu petugas satpam, ia ingin menyampaikan bahwa tidak bisa mendengar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com