Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Perlakukan Penyandang Tuli dengan Tidak Menyenangkan, Grab Indonesia Minta Maaf

Kompas.com - 27/04/2022, 12:57 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria penyandang tuli mengaku menerima perlakuan tidak menyenangkan saat hendak melakukan interview mitra pengemudi Grab Indonesia di salah satu kantornya di Cakung, Jakarta Timur, pada Selasa (26/4/2022).

Kekecewaan itu diungkapkan dalam surat terbuka yang diunggah pemilik akun Instagram @tonandaputra bersama akun istrinya @amanda_farliany.

Hingga Rabu (27/4/2022) pukul 12.00 WIB, unggahan tersebut disukai oleh lebih dari 11.300 pengguna Instagram.

Menyikapi kejadian tersebut, Grab Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan calon mitra tersebut.

"Grab menemukan terjadinya kesalahan prosedural di lapangan, dan untuk itu menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada beliau atas kejadian yang dialami," kata Mayang Schreiber, Chief Communications Officer of Grab Indonesia, dalam keterangan resminya, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Penjelasan Grab Indonesia soal Penyandang Tuli Diperlakukan Buruk Saat Melamar Jadi Mitra Pengemudi

Mayang mengatakan, pihaknya telah meminta maaf dan mengajak korban bertemu untuk proses evaluasi perusahaan guna meningkatkan layanan terhadap mitra disabilitas.

"Permohonan maaf sudah dilayangkan, dan beliau telah menyampaikan kesediaan untuk bertemu dengan perwakilan Grab Indonesia hari ini," kata Mayang.

Mayang menjelaskan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).

Mayang mengatakan, Grab selama ini telah rutin berkonsultasi dengan Gerkatin dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dalam melaksanakan program kemitraaan dengan penyandang disabilitas, termasuk implementasi untuk semua inisiatif perbaikan program tersebut.

"Dengan program rekrutmen mitra penyandang disabilitas yang telah berjalan selama lima tahun, seharusnya kejadian ini dapat dihindari. Kami harus dan akan menjalankan program ini dengan lebih baik, sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan," ungkap Mayang.

Baca juga: Viral, Penyandang Tuli Mengaku Diperlakukan Buruk Saat Melamar Jadi Mitra Pengemudi Grab Indonesia

Sementara itu, dalam unggahan video berbahasa isyarat yang diberikan sulih teks (terjemahan) di beberapa bagian, Tonan dan Amanda menjelaskan pengalaman saat melakukan interview di kantor pendaftaran mitra di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

"SURAT TERBUKA untuk @grabid Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung ... Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu..," ungkap Amanda dalam takarir unggahannya, Selasa.

Tonan menceritakan, ia tengah membutuhkan biaya tambahan. Oleh karenanya, Tonan melamar sebagai mitra pengemudi di Grab Indonesia.

Satu bulan berselang, Tonan menerima panggilan wawancara di kantor tersebut.

Setibanya di lokasi wawancara, Tonan menunjukkan surat undangan kepada petugas sekuriti. Saat bertemu satpam, ia ingin menyampaikan bahwa tidak bisa mendengar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com