Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pengeroyok Polisi saat Penangkapan Jambret di Cakung Tertangkap, Satu Pelaku Mengaku Cucu Jenderal

Kompas.com - 29/04/2022, 20:15 WIB
Tria Sutrisna,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga pelaku pengeroyokan polisi saat membantu penangkapan pelaku jambret ponsel di Cakung, Jakarta Timur, tertangkap.

Kapolsek Cakung Kompol Satria mengatakan, terdapat dua orang yang sudah ditangkap. Satu di antaranya merupakan terduga pelaku yang sempat mengaku sebagai cucu jenderal.

"Sudah kami amankan beberapa orang. Saat ini sudah ada dua orang," ujar Satria saat dikonfirmasi, Jumat (29/4/2022).

Baca juga: Hendak Amankan Penjambret Ponsel, Seorang Polisi Dikeroyok Massa di Cakung

Saat ini, kata Satria, kedua terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan. Penyidik pun masih melakukan penyelidikan berdasarkan alat bukti yang didapatkan untuk mencari pelaku pengeroyokan lainnya.

"Dari video dan juga gambar yang ada, kami akan terus kembangkan sesuai perbuatan dan pertanggungjawaban," kata Satria.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota polisi diduga dikeroyok massa saat menangkap pelaku jambret ponsel di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/4/2022).

Peristiwa tersebut diketahui usai video yang memperlihatkan pengeroyokan tersebut beredar luas di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berbaju abu-abu dipukuli oleh sejumlah orang dan pengendara motor beratribut ojek online.

Pria tersebut berusaha memberikan penjelasan bahwa dirinya merupakan seorang anggota kepolisian.

Baca juga: Lagi Cari Makan Sahur, 2 Pemuda di Palembang Dikeroyok Puluhan Orang Tak Dikenal

Namun, para terduga pelaku tidak memercayai pernyataan tersebut dan tetap memukulinya. Salah seorang terduga pelaku bahkan mengaku sebagai cucu dari seorang jenderal.

Tak lama kemudian, datang anggota kepolisian dari Polsek Cakung dan langsung menghentikan aksi pengeroyokan tersebut.

Satria membenarkan peristiwa pengeroyokan polisi bernama Aipda Alim di kawasan Jalan Dr Rajiman, Cakung, Jakarta Timur.

"Iya betul itu, benar anggota Polsek Cakung. Kenapa dia menggunakan baju preman tidak menggunakan baju dinas? Karena posisinya dia sedang lepas dinas. Dia juga memang tinggalnya di sekitar situ," ujar Satria saat dikonfirmasi, Jumat.

Menurut Satria, polisi tersebut berada di lokasi untuk mengamankan pelaku jambret ponsel yang ditangkap warga di kawasan tersebut.

Baca juga: Korban Pengeroyokan Gerombolan Bermotor di Bandung Masih Pelajar SMA

Namun, kata Satria, terdapat warga yang tak percaya bahwa Aipda Alim merupakan anggota kepolisian, lalu memprovokasi massa agar mengamankan korban.

"Ada laporan warga menangkap jambret kami respons, kemudian dia membantu meskipun sedang lepas dinas. Ikut membantu untuk mengamankan pelaku jambret itu," kata Satria.

"Oknum-oknum ini dan provokator ini yang akhirnya mengeroyok anggota Polsek Cakung atas nama Aipda Alim," sambung dia.

Saat ini, kasus pengeroyokan anggota kepolisian sudah dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Cakung dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com