Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mereka yang Cerdik Menghindari Macet Saat Mudik...

Kompas.com - 05/05/2022, 16:35 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjebak kemacetan berjam-jam lamanya saat mudik Lebaran memang tidak mengenakkan.

Selain menghabiskan banyak waktu, tenaga pun hilang sia-sia di jalan, meski bakal terisi penuh lagi saat nanti sampai di kampung halaman.

Tetapi ada segelintir pemudik yang sukses menghindari segala hal yang tidak mengenakkan selama mudik dalam masa libur Lebaran 2022 ini.

Asni (65) adalah salah satunya. Ia memilih mudik ke kampung halamannya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, melalui jalur darat pada H+3 perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.

"(Kalau mudik) kemarin mah terlalu ramai. Banyak banget orang ya. Jadi penuh," kata Asni saat dijumpai di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Hindari Kemacetan Arus Balik, Masuk Sekolah di Tangsel Diundur Jadi Kamis 12 Mei 2022

Berdasarkan informasi dari penyedia jasa bus yang ditumpanginya, jika berangkat pada Kamis siang dari Jakarta, maka bus akan sampai di Padang Pariaman pada Jumat sore.

Sebab, bus tidak langsung ke Padang Pariaman, melainkan transit terlebih dahulu di Palembang.

"Dari sini kita ditransfer dulu di Palembang. Nah Dari palembang ditransfer lagi, disambung. Katanya Jumat sore sampai di Padang," ujar dia.

Ia tidak bisa membayangkan apabila mudik beberapa hari menjelang Lebaran. Pasti membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan saat ini.

Kisah serupa datang dari Dodo Santoso (33). Perbedaannya, ia baru saja tiba di Terminal Kampung Rambutan saat Kompas.com menjumpainya.

Dodo diketahui baru tiba dari kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Baca juga: Peningkatan Arus Balik, Kemenhub Dukung Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol

Ia mengaku, sengaja memilih pulang pada hari ketiga setelah Idul Fitri. Ia tidak ingin kembali ke Jakarta bertepatan dengan puncak arus balik mudik Lebaran yang diprediksi terjadi pada 6-8 Mei 2022.

Sebab, pasti arus lalu lintas bakal sangat padat serta menguras tenaga.

"Untuk menghindari macet. Kan arus baliknya nanti hari Sabtu sama Minggu," kata Dodo.

"Soalnya mau istirahat dulu. Kan hari Senin masuk, jadi agak lama istirahat di sininya," lanjut dia.

Perkiraannya pun terbukti. Ia berangkat dari Tasikmalaya sekitar pukul 07.00 WIB dan tiba di Terminal Kampung Rambutan pada pukul 14.00 WIB.

Waktu tempuh tersebut masih terbilang wajar.

"Macet sedikit di Nagreg. Lalu lewat Cileunyi. Di tol mah enggak macet, lancar," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com