Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculik 3 Bocah di Pesanggrahan Ditangkap di Senayan

Kompas.com - 12/05/2022, 18:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan dan Polres Bogor, Jawa Barat, menangkap penculik anak di kawasan Senayan, Jakarta.

Pelaku ditangkap oleh petugas gabungan karena selain menculik bocah berinisial ZA (13), RF (14), dan KDP (12) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, juga membawa anak berinisial F dari kawasan Kemang, Bogor, Jawa Barat.

"Pelaku melaksanakan tindakan pidananya di daerah Bogor juga, sehingga sudah dicari juga oleh Polres Bogor kurang lebih satu minggu, sehingga tim kemudian bergabung," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dalam keterangannya pada Kamis (12/4/2022).

Baca juga: 3 Bocah Diduga Diculik Pria di Jaksel, 2 Sudah Ditemukan dan Diantar Pulang

Budhi mengatakan, penyelidikan terhadap pelaku oleh Polres Jakarta Selatan dilakukan setelah keluarga para korban melapor ke polisi pada Rabu (11/5/2022).

Saat itu penyidik mendapatkan informasi soal keberadaan pelaku di kawasan Jakarta.

"Sehingga kami dari Bogor kembali lagi susuri Jakarta dan alhamdulillah di daerah Senayan pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Metro Jaksel dan Polres Bogor Kabupaten," ucap Budhi.

Meyla, kakak korban berinisial KDP, sebelumnya mengatakan, adiknya yang masih duduk di bangku SD tidak pulang ke rumah sejak Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca juga: 3 Bocah Diduga Diculik Pria yang Mengaku Polisi di Pesanggrahan, 1 Belum Kembali

Dugaan penculikan mengemuka setelah dua teman KDP, ZA dan RF, pulang ke rumah masing-masing setelah mereka ditinggal di kawasan Fatmawati oleh terduga pelaku.

"Iya dari kemarin sampai sekarang belum pulang," kata Meyla saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).

Dugaan penculikan terjadi saat ketiga anak itu bermain di kawasan yang disebut-sebut sebagai gusuran di wilayah Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Mereka datang menggunakan sepeda motor dengan berboncengan. Seketika ketiga anak itu didatangi oleh terduga pelaku yang mengendarai motor matik.

Baca juga: Tak Bermaksud Menghina, Ini Alasan Ruhut Sitompul Unggah Meme Anies Berpakaian Adat Papua

Pelaku saat itu disebut datang bersama seorang anak, kemudian ia menegur ZA, RF, dan KDP karena tidak mengenakan masker. Pelaku mengaku sebagai seorang polisi.

Namun, saat itu anak yang dibawa oleh pelaku ditukar untuk berboncengan motor dengan ZA dan RF di kawasan Pesanggrahan, sedangkan KDP dibonceng pelaku.

"Iya (mengaku seorang polisi). Pelaku bawa korban yang lain. Korban itu sama pelaku ini diturunin dan diminta berboncengan sama teman adik saya, dan si adik saya disuruh berboncengan sama pelaku ini," ucap Meyla.

Saat itulah, ZA, RF, dan KDP serta satu anak lain yang tak dikenal oleh ketiganya dibawa pelaku berkeliling.

Baca juga: Epidemiolog Sarankan Anak Tak Saling Berbagi Makanan dan Minuman untuk Cegah Penularan Hepatitis Akut

Namun, ZA dan RF bersama anak lain yang dibawa lebih awal, diturunkan terduga pelaku di depan Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

ZF dan RF saat itu dibawa warga ke pos polisi terdekat sebelum akhirnya diantar pulang, sedangkan KDP dibawa pergi pelaku.

"Korban sebelumnya F, dia dinyatakan hilang selama 4 hari. Kemarin lihat di Twitter dia dari Jampang, Bogor. Dia tidak kenal dengan ketiga anak ini. Jadi ini ditukar," ucap Meyla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com