Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hepatitis Akut Misterius Bisa Sembuh, Sudinkes Jakbar: Jangan Menunda Berobat

Kompas.com - 31/05/2022, 16:11 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat menyatakan bahwa penyakit hepatitis akut misterius bisa disembuhkan.

"Jadi masyarakat diminta untuk tidak terlalu panik, karena penyakit ini bisa disembuhkan walaupun penyebabnya belum diketahui," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari saat ditemui di RPTRA Kembangan, Selasa (31/5/2022).

Ia menyontohkan, di Jakarta Barat sendiri, saat ini terdapat tiga anak yang dinyatakan sembuh. Meskipun, ketiganya dinyatakan sebagai suspek pasien hepatitis akut misterius.

Baca juga: 3 Suspek Hepatitis Akut Misterius di Jakarta Barat Sudah Sembuh

"Tiga orang dinyatakan sudah sembuh. Dua pasien dirawat pada 4 Mei 2022, dan dinyatakan sembuh empat hari kemudian," kata Arum.

"Satu pasien suspek dirawat pada 13 Mei 2022 dan keluar 7 hari kemudian. Memang dia juga ada demam berdarahnya juga," lanjut dia.

Kendati demikian, Arum meminta masyarakat, khususnya orangtua, agar lebih peka terhadap gejala-gejala yang dialami anak. Sebab, menurut dia, penyakit misterius ini semakin berbahaya jika tidak segera ditangani.

Baca juga: 8 Kasus Suspek Hepatitis Akut Misterius Terdeteksi di Jakarta Barat, 1 di Antaranya Meninggal Dunia

"Yang penting masyarakat lebih aware atas gejala-gejala, dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat, jika mengenali gejala-gejala tersebut," imbaunya.

"Jangan menunda-nunda, jadi sekarang kita dorong supaya masyarakat menyadari gejala ini. Jangan sampai masyarakat terlambat untuk dibawa ke fasilitas kesehatan, karena penyakit sangat bisa sembuh," lanjut Arum.

Adapun, penyakit misterius ini memiliki dua tahap gejalan. Ia menjelaskan, gejala awal hepatitis akut misterius tersebut yakni berupa mual, muntah, diare berat, dan demam ringan.

Setelah mengalami gejala awal, lanjut Arum, pasien memungkinkan mengalami gejala lanjutan seperti warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan menurunnya kesadaran.

Baca juga: 6 Dugaan Penyebab Penyakit Hepatitis Akut Anak, Apa Saja?

Selain itu, zat buang pasien juga akan mengeluarkan warna yang tidak biasa. Urine akan berwana pekat seperti air teh dan feses berwarna putih pucat.

Sementara itu, saat ini tercatat terdapat 8 anak dan remaja yang terdeteksi terjangkit hepatitis akut misterius. Selain tiga pasien sembuh, empat anak masih dalam perawatan.

Sedangkan seorang anak berusia 8 tahun di Tamansari, telah dinyatakan meninggal dunia.

Arum sebelumnya mengatakan, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia pada 19 April 2022 setelah menjalani sejumlah perawatan.

"Pasien tersebut sakit di tanggal 5 April 2022, lalu dirujuk ke RSUD Sawah Besar pada 15 April 2022, kemudian dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo pada 17 April 2022. Dua hari kemudian dinyatakan meninggal dunia," jelas Arum, Kamis (12/5/2022)

Arum menjelaskan, saat meninggal dunia, anak tersebut belum berstatus probable hepatitis akut misterius.

Pasien tersebut baru dinyatakan probable hepatitis akut beberapa waktu setelah meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com