Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Mengetahui Pemilik 10 Kotak Alat Kontrasepsi dari Penggerebekan "Private Party" di Depok

Kompas.com - 07/06/2022, 16:02 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi belum mengetahui pemilik 10 kotak alat kontrasepsi terkait penggerebekan private party di sebuah perumahan kawasan Depok, pada Minggu (5/6/2022) dini hari.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Depok, Ajun Komisaris Besar Yogen Heroes Baruno mengatakan, tak seorang pun panitia maupun peserta yang mengaku memiliki alat kontrasepsi tersebut.

"Tidak ada yang mengakui itu barang siapa," ujar Yogen, saat dikonfirmasi, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Polda Metro Jaya Tak Temukan Pesta Seks Saat Gerebek Private Party di Depok

Selain itu, Yogen menuturkan, polisi sulit untuk menelusuri dugaan prostitusi berdasarkan alat bukti 10 kotak alat kontrasepsi.

"(Dugaan prostitusi) sulit ya karena belum digunakan," kata Yogen.

Adapun polisi menemukan 10 kotak alat kontrasepsi di dalam kamar dengan kondisi belum terpakai dan menjadikannya sebagai barang bukti.

Saat dihubungi pada Senin (6/6/2022), Yogen belum dapat memastikan soal dugaan pesta seks.

"Kita belum tahu persis kelanjutan klarifikasi dari Intel Polda, namun memang pada saat itu ditemukan (alat kontrasepsi), belum digunakan. Masih utuh beberapa bungkus. Jadi kita amankan juga," ujarnya.

Selain itu, Yogen mengatakan tidak ada pesta bikini dalam acara tersebut. "Di sana memang terdapat pesta di dalam suatu rumah, ada minuman keras juga. Namun, tidak ada yang pakai bikini, hanya saja bisa dikatakan (pakaian) seksi," kata Yogen.

Baca juga: Gerebek Private Party di Depok, Polisi Temukan 10 Kotak Alat Kontrasepsi

Saat penggerebekan oleh Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Depok itu, terdapat sekitar 400 peserta pesta yang menjalani tes urine.

"Pesertanya kurang lebih 400 orang," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Mukti Juharsa, saat dikonfirmasi, Senin (6/6/2022).

Hasil tes menunjukkan tidak ada peserta pesta yang positif menggunakan narkoba. Mukti enggan menjelaskan lebih terperinci perihal penggerebekan pesta tertutup tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi, tidak ada pesta bikini sebagaimana informasi yang beredar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com