Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pondok Aren Jadi Wilayah dengan Pendatang Baru Terbanyak di Tangsel Usai Lebaran 2022

Kompas.com - 14/06/2022, 14:21 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat 1.218 pendatang baru telah masuk ke wilayah Tangsel pada periode 9 hingga 31 Mei 2022.

Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah dengan pendatang baru terbanyak, yakni 341 orang.

"Terbanyak di Pondok Aren, yaitu 341 pendatang baru," ujar Kepala Disdukcapil Kota Tangsel Dedi Budiawan kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Adapun rinciannya terdiri dari 199 pendatang laki-laki dan 142 pendatang perempuan.

Selain itu, terdapat lima kategori alasan pendatang baru masuk ke wilayah Tangsel yakni untuk bekerja, studi, liburan, berobat, dan lain-lainnya.

Baca juga: 1.218 Warga Pendatang Baru Masuk Tangsel pada Periode 9 hingga 31 Mei 2022

"(Tercatat) 289 untuk bekerja, 27 untuk studi, 13 orang untuk liburan, 2 orang untuk berobat, dan 10 untuk alasan lainnya," jelas Dedi.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan mencatat 1.218 warga pendatang baru masuk usai Lebaran hingga akhir Mei 2022.

Berdasarkan data yang dilansir Pemkot Tangsel dapat diketahui terdapat 1.218 warga pendatang baru yang terdiri dari 728 pendatang laki-laki, dan 490 perempuan.

"Laporan hasil pendataan penduduk datang pasca-Idul Fitri tahun 2022 terhitung mulai tanggal 9 sampai dengan 31 Mei tahun 2022, sebanyak 1.218 orang," ujar Kepala Disdukcapil Kota Tangsel Dedi Budiawan, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com