Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Gadungan yang Bawa Kabur Motor Warga Cilandak Ditetapkan Jadi Tersangka

Kompas.com - 20/06/2022, 17:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan K alias S, pria yang mengaku anggota TNI, sebagai tersangka karena telah menipu dengan membawa kabur motor milik Arpan (38), warga Cilandak, Jakarta Selatan.

K alias S ditangkap Polsek Cilandak di salah satu warung kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (19/6/2022) siang.

"Iya sudah (ditetapkan tersangka)," ujar Kapolsek Cilandak Kompol Multazam saat dikonfirmasi, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Motor Warga di Cilandak Raib Dibawa Kabur Seseorang Berseragam TNI

Tersangka dijerat Pasal 378 jo 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

Tersangka juga dijerat Pasal 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api.

Polisi juga menyatakan bahwa S merupakan tentara gadungan.

Sebelumnya, tersangka membawa kabur motor korban pada Selasa (7/6/2022).

Mulanya korban dan terduga pelaku bertemu di salah satu tempat bermain anak di kawasan Andara, Jakarta Selatan.

"Terus dia mendatangi saya, kenalan. Dia bilang, 'Saya tentara Angkatan Laut di Hankam Pondok Labu,' kenalannya begitu," ujar Arpan.

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Mengaku Tentara dan Bawa Kabur Motor Warga Cilandak

Saat itu terduga pelaku disebut menawarkan bisnis kepada korban, yakni membuka lapak berdagang di suatu lokasi.

Arpan yang baru mengenal terduga pelaku hanya mendengarkan tawaran tersebut sampai akhirnya bertukar nomor ponsel.

"Sesudah itu dia duluan pulang, habis itu saya. Memang saya lihat arahnya ke Hankam. Besok harinya, dia menelepon, saya tidak angkat. Dia WA (kirim pesan lewat WhatsApp), dia minta share location rumah saya," ucap Arpan.

Beberapa waktu kemudian, terduga pelaku datang ke rumah Arpan dengan alasan bersilaturahmi dan memperbanyak teman. Saat itu terduga pelaku menggunakan seragam tentara.

"Berpakaian TNI lengkap dan senjata juga. Setelah ngobrol, dia pulang, lalu WhatsApp saya lagi, mau main ke kantor. Habis main ke kantor, dia bilang mau main lagi ke rumah," ucap Arpan.

Baca juga: Polisi Sebut Pria yang Bawa Kabur Motor Warga Cilandak adalah Tentara Gadungan

"Saya sempat berpikir kok orang ini main mulu, kayak ada yang mau diincar. Saya udah ada firasat jelek. Karena dia ke mana-mana bawa senjata, saya agak ngeri juga, karena dia nanyain motor saya juga," ucap Arpan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com