Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Wabah PMK, Pedagang Hewan Kurban Mengaku Kesulitan Dapat Pasokan Sapi dari Luar Daerah

Kompas.com - 20/06/2022, 18:05 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pedagang hewan kurban mengaku kesulitan memasok sapi di tengah kondisi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sebab, pedagang wajib mempunyai surat rekomendasi dari pemerintah setempat untuk lalu lintas hewan.

Untuk mendapatkan rekomendasi tersebut, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

"Untuk kurban tahun ini amat ketat sekali ya karena adanya wabah PMK itu, yang di mana sapi diperiksa sebelum didatangkan kemari sangat ketat sekali. Kami untuk mendatangkan sapi dari Provinsi Bali ke Provinsi Jawa Barat harus ada surat rekomendasi," kata salah satu penjual hewan ternak, Haji Doni, saat ditemui di Depok, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Dua Pengemudi Bersenggolan lalu Cekcok hingga Adu Jotos di Margonda Depok Akhirnya Berdamai

Doni mengatakan, surat rekomendasi tersebut diperlukan sebagai upaya mendeteksi hewan dari wabah PMK sebelum sapi didatangkan dari luar daerah.

"Jadi Pemerintah Jawa Barat ini harus minta izin ke Provinsi Bali, setelah itu lolos semuanya, sapi itu sehat, tidak terjangkit atau suspek PMK, baru sapi itu bisa didatangkan ke sini," kata Doni.

Menurut Doni, proses pembuatan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) bebas dari PMK memakan banyak waktu. Sebab, aturan SKKH yang diterbitkan di masing-masing daerah berbeda.

"Iya memakan waktu, karena itu prosesnya pemerintah daerah masing-masing ada aturan-aturan dari mereka (pemerintah setempat)," kata Doni.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemkot Jakpus Larang Pedagang Hewan Kurban Berjualan di Trotoar

Dengan peraturan tersebut, kata Doni, pengiriman pasokan sapi dari luar daerah mengalami kendala atau tertahan.

"Jadi pasokan sehari, kami reload jadinya. Harusnya kami rekomendasi 4.000 ekor sapi, (tapi) yang baru bisa kami hadirkan ini 2.800 ekor atau masih ada kurang 1.200 ekor lagi," ujar Doni.

"Jadi 1.200 ekor itu yang tertahan karena dapatnya dalam sehari 60 ekor atau 40 ekor. Jadi setiap hari pasti OTW (on the way)," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com