Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Lingkungan Hidup Siap Jemput Sampah Elektronik dan B3 yang Dibuang Warga DKI

Kompas.com - 24/06/2022, 11:23 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut bersedia menjemput sampah elektronik yang dibuang warga untuk kemudian diolah.

"Petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup masing-masing wilayah nanti bisa menjemput sampah seperti kulkas, televisi dan barang elektronik lain dari setiap rumah," kata Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Edy Mulyanto, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/6/2022).

Selain sampah elektronik, pihaknya juga bersedia mengangkut sampah mengandung bahan berbahaya beracun (B3) seperti bahan kimia yang beracun untuk alam.

Baca juga: Toko Mebel Terbakar di Pulo Gadung, Api Sambar Limbah B3

Setelah dikumpulkan, sampah elektronik dan sampah B3 kemudian diangkut ke tempat penampungan sampah khusus.

Kendati demikian, Edy mengatakan, di tempat penampungan sampah khusus tingkat provinsi, sampah hanya bisa dilakukan pemilahan sesuai dengan jenis dan bahan dasarnya.

Ia menyebutkan, hingga kini pihaknya bisa melakukan proses pengolahan sampah elektronik dan B3.

Oleh karena itu, saat ini Pemprov DKI menggandeng perusahaan swasta untuk membantu sistem pengolahan sampah elektronik dan B3.

Baca juga: Tempat Pengolahan Sampah Organik Dibangun di Rest Area Cibubur Square

"Kita gandeng pihak ketiga untuk mengelola sampah seperti proses peleburan. Kita dari Dinas LH belum ada fasilitas untuk mengelola," ungkap Edy.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat, Slamet Riyadi sebelumnya mengatakan warga Jakarta Barat yang ingin membuang sampah elektronik dan B3 dapat melakukan permohonan melalui aplikasi Jaki.

"Warga bisa membuat laporan lewat aplikasi Jaki jika ada sampah elektronik yang mau dibuang," kata Slamet, beberapa waktu lalu.

Selain secara daring, warga juga bisa langsung mendatangi kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup tingkat kecamatan dan kelurahan.

"Bisa ke pihak kecamatan atau kelurahan. Biar petugas kami yang langsung tangani," kata Slamet.

Slamet mengatakan, layanan tersebut dibuka dengan harapan dapat memperkecil pencemaran lingkungan akibat sampah elektronik yang dibuang sembarangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com