Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Merah CBD Ditutup Setelah Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur

Kompas.com - 19/07/2022, 10:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Lampu merah di area CBD Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, tidak difungsikan aatau ditutup sementara setelah kejadian kecelakaan yang melibatkan truk Pertamina pada Senin (18/7/2022).

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Teguh Indrianto saat dikonfirmasi pada Selasa (19/7/2022).

"Untuk penyebab masih menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), namun sementara simpang ditutup dan TL di non-aktifkan," ujar Teguh.

Baca juga: Lokasi Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur: Lampu Merah di Ujung Jalan Menurun

Untuk diketahui, setelah kecelakaan truk Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur, muncul sebuah petisi online yang menuntut agar lampu merah di sana ditutup.

Petisi untuk menutup lampu merah yang menjadi lokasi kecelakaan maut itu sudah ditandatangani lebih dari 26.000 pendukung.

Petisi dibuat sebagai bentuk penolakan atas penempatan posisi lampu merah yang dianggap tidak sesuai dengan kontur jalan yang menurun.

Baca juga: Warga Sebut Sering Terjadi Kecelakaan sejak Dipasang Lampu Merah di Lokasi Tabrakan Maut di Cibubur

"Saat ini di Jalan Transyogie sedang ada pembangunan project CBD seberang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi," tulis pembuat pembuat petisi, Umi N, dalam keterangannya.

"Sesuai dugaan lampu merah tersebut sudah memakan korban, hari ini terjadi tabrakan yang memakan korban, kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan, apakah karena mengakomodir pembangunan proyek, mengabaikan keselamatan pengguna jalan?" lanjut si pembuat petisi.

Hingga Selasa (19/7/2022) pukul 07.33 WIB, petisi online untuk menuntut penutupan lampu lalu lintas tersebut sudah ditandatangi oleh 26.440 orang pendukung.

Baca juga: Imbas Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur, Muncul Petisi Tuntut Tutup Lampu Merah CBD

Diberitakan sebelumnya, terjadi kecelakaan truk Pertamina di Cibubur. Truk Pertamina menabrak sejumlah motor serta mobil pada Senin.

Kecelakaan di Cibubur bermula ketika truk Pertamina menabrak hingga lindas sejumlah pengendara motor dan mobil saat melaju di jalan dengan medan menurun menjelang lampu lalu lintas Cibubur CBD.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, truk Pertamina sudah menepi di sisi jalan usai kecelakaan di Cibubur terjadi. Sejumlah sepeda motor tergeletak dalam kondisi rusak di kolong dan di sekitar truk itu.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalur Transyogi Cibubur, Truk Pertamina Seruduk Sejumlah Motor dan Mobil

Terlihat sejumlah pengendara yang menjadi korban, mereka mengalami luka berat dan bergelimpangan. Satu per satu korban dievakuasi petugas dari lokasi kejadian menggunakan ambulans.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, terdapat 11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.

"Data dari lapangan yang kami peroleh ada 11 orang meninggal dunia," ungkap Latif, Senin.

Belum diketahui secara pasti kronologi maupun penyebab kecelakaan yang menewaskan sejumlah pemotor tersebut.

Kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Ditgakkum Korlantas Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com