Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Saksi, Sopir Truk Pertamina Minta Dibawa ke Polisi Setelah Tabrak Sejumlah Kendaraan di Cibubur

Kompas.com - 20/07/2022, 11:05 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sopir truk Pertamina yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi sempat memohon untuk dibawa ke polisi setelah kejadian tabrakan berlangsung.

Sambil menangis, sopir itu mengemis kepada seorang saksi bernama Kunto, yang merupakan seorang satpam showroom mobil untuk segera diamankan ke polisi.

"Sopirnya langsung turun (dari kabin pengemudi), lari ke saya, minta tolong dibawa ke pihak berwajib. Saya tenangkan dan bilang semua ada prosesnya," ujar Kunto, di lokasi kejadian, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Aksi Satpam Saat Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur, Selamatkan Bocah hingga Menenangkan Sopir Truk

Saat meminta dibawa ke polisi, Kunto menjelaskan bahwa keadaan sopir saat itu panik. Sopir pun juga sempat berpikir tentang anak dan istrinya saat kejadian tabrakan berlangsung.

"Dia bilang 'rem blong pak, saya sudah pelan-pelan. Anak istri saya gimana nanti', terus kata saya, tenang dulu. Intinya, nanti pihak berwajib datang, nanti saya serahkan," imbuh Kunto.

Adapun Kunto menuturkan kejadian itu bermula saat jalan menuju ke lampu merah agak lengang. Sementara itu, tepat di depan lampu merah, sejumlah kendaraan berjejer dan tersendat.

"Kemarin, saya lihat, kecepatan (truk Pertamina) antara 50-60 kilometer per jam. Jadi, di atas itu agak lengang, (tapi) posisi di lampu merah itu, posisinya macet," ujar Kunto.

Baca juga: Polemik Keberadaan Lampu Merah di Lokasi Tabrakan Truk Pertamina di Cibubur, Diprotes Warga hingga Dinonaktifkan

Beberapa detik kemudian, truk Pertamina pun meluncur deras dan langsung menghantam sebuah minibus Avanza berwarna merah.

"Jadi, mobil Pertamina itu nabrak Avanza warna merah ini. Nabrak mobil merah, langsung ambil kiri, menghantam motor-motor itu," tutur dia.

Melihat insiden kecelakaan itu, secepat kilat Kunto langsung berlari keluar dari pos jaganya. Fokusnya saat itu hanya tertuju ke seorang anak kecil yang ikut menjadi korban.

"Saya langsung lari. Saya enggak bisa prediksi (jumlah korban). Fokus saya ke anak kecilnya. Saya tolongin anak kecil itu karena saya masih nyelamatin yang bisa ditolong," tutur dia.

"Saya langsung ambil, saya gendong, saya serahkan sama karyawan yang ada di dalam, maksudnya biar dikasih pertolongan dahulu," lanjut dia.

Baca juga: Ayah Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Ungkap Cita-cita Anaknya yang Ingin Cari Kerja Tetap untuk Modal Nikah

Sopir jadi tersangka

Sementara itu, Polda Metro Jaya kemudian menetapkan dua orang tersangka dalam kasus kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki Pertamina dengan sejumlah sepeda motor dan mobil di kawasan Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, kedua tersangka tersebut adalah sopir truk berinisial S dan kernetnya berinisial K.

"Penyidik telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini. Pertama, Saudara S, sopir truk. Kemudian yang kedua, K, ini merupakan kernet truk," ujar Zulpan kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).

Menurut Zulpan, penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.

Baca juga: Sopir dan Kernet Truk Pertamina yang Terlibat Kecelakaan di Cibubur Ditetapkan sebagai Tersangka

Saat ini, kedua tersangka pun masih dalam pemeriksaan intensif terkait kasus kecelakaan yang menewaskan sejumlah korban jiwa itu.

"Terkait penanganan kasus ini tentunya akan dilakukan penegakan hukum berkeadilan terhadap sopir yang akibat kelalaian menyebabkan jatuhnya banyak korban," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com