Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sikap Pemprov DKI Soal "Citayam Fashion Week": Dipamerkan Anies, tapi Dilarang Pemkot Jakpus

Kompas.com - 22/07/2022, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena Citayam Fashion Week masih menjadi topik hangat di media sosial. Istilah ini merujuk pada unjuk busana oleh remaja berpakaian nyentrik di sekitar kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada akhir pekan lalu.

Nama pesohor pun perlahan muncul di tengah ingar-bingar kepopuleran kawasan Dukuh Atas. Tak tanggung-tanggung, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil adu gaya di lokasi penyebrangan jalan fenomenal itu.

Meski dipamerkan oleh Anies dengan bangga, keberadaan aktivitas Citayam Fashion Week ini justru menimbulkan gejolak bagi jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Pemkot Jakpus Larang Citayam Fashion Week di Zebra Cross, Wakil Wali Kota: Mohon Patuhi Aturan

Larangan Peragaan Busana dari Pemkot Jakpus

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi melarang adanya kegiatan aksi peragaan busana di kawasan Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, atau yang terkenal dengan istilah Citayam Fashion Week.

"Jangan bikin acara catwalk-nya di zebra cross (penyeberangan jalan), mohon untuk patuhi aturan-aturan pemakai jalan dan bantu pengguna jalan lainnya, ada pengguna jalan yang jadi terganggu," kata Irwandi, Kamis (21/7/2022).

Menurut Irwandi, ia tidak melarang masyarakat untuk berkunjung dan meramaikan kawasan Dukuh Atas. Namun, dengan syarat tetap patuhi peraturan sesuai ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.

"Kami Jakarta tidak tertutup dengan pendatang, silakan mereka manfaatkan. Gubernur (Anies Baswedan) juga bilang silakan pakai, tapi sesuai dengan ketentuan," kata dia.

Baca juga: Pemkot Jakpus Pastikan Tak Akan Fasilitasi Segala Bentuk Ajang Citayam Fashion Week

Irwandi telah mengerahkan petugas yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas Perhubungan, dan Suku Dinas Lingkungan Hidup untuk menjaga ketertiban dan kebersihan kawasan Dukuh Atas.

"Kami sudah turunkan pengawas, jadi mereka nggak boleh berkerumun karena Covid-19 masih ada jadi saya berharap mereka tertib protokol kesehatan," kata dia.

Di samping itu, Kepala Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin menyebutkan kegiatan peragaan busana di Dukuh Atas oleh remaja SCBD tidak memiliki izin.

"Di lokasi tempat anak-anak itu gelar kegiatan memang tidak ada izinnya," kata Komarudin seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Fenomena Citayam Fashion Week dan Klaim Keberhasilan Anies Membangun Ruang Publik

Diprotes Wali Kota Depok

Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasinya kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum terkait pernyataan Jabodebek digabung jadi Jakarta Raya. Hal itu disampaikan Idris di Gedung Pramuka Depok pada Rabu (20/7/2022).M Chaerul Halim Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasinya kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum terkait pernyataan Jabodebek digabung jadi Jakarta Raya. Hal itu disampaikan Idris di Gedung Pramuka Depok pada Rabu (20/7/2022).

Wali Kota Depok Mohammad Idris memastikan jika warganya tidak ikut nongkrong di Citayam Fashion Week di Dukuh Atas, Jakarta, sebagaimana yang diviralkan di media massa dan media sosial.

Idris memastikan jika kumpulan remaja yang mejeng dan pamer busana di lokasi tersebut bukan warga Depok.

Idris tak terima warganya disebut sebagai bagian dari remaja yang ikut nongkrong . Ia bahkan sampai mau mengajukan protes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com