Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersaksi di Persidangan, Polisi yang Evakuasi Ade Armando Mengira Korban Sudah Tewas Dikeroyok

Kompas.com - 03/08/2022, 17:06 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - I Wayan Maranggi, anggota kepolisian dari Polsek Metro Tanah Abang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus pengeroyokan Ade Armando di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).

Dalam kesaksiannya, Wayan mengatakan, saat Ade Armando dikeroyok dirinya sedang bertugas menjaga aksi unjuk rasa mahasiswa tanpa mengenakan seragam polisi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022).

"Pada saat itu di depan gerbang DPR ada yang teriak-teriak ada orang dipukulin. Di pintu teriak, diperintah pimpinan untuk keluar mengamankan (yang dikeroyok)," ujar Wayan saat bersaksi dalam sidang tersebut, Rabu.

"'Tolong ada yang meninggal nih Ade Armando', saya lihat yang teriak satu orang laki-laki, pakai baju biasa," imbuh dia.

Baca juga: Polisi yang Evakuasi Ade Armando Dihadirkan sebagai Saksi Sidang Kasus Pengeroyokan

Lantas, Wayan menerobos sekelompok massa yang melakukan pengeroyokan terhadap Ade Armando. Menuru dia, saat itu, Ade Armando telah tergeletak tak berdaya.

"Pada saat itu sudah selesai karena yang dipukuli sudah tergeletak," katanya.

Menurut Wayan, dirinya segera mengevakuasi Ade Armando dengan kondisi penuh luka ke dalam kawasan gedung DPR.

"Saya antar sudah nggak pakai baju, luka-luka di muka. Setelah itu dibawa ke dalam DPR dibopong," ungkapnya.

Wayan mengatakan, ia tidak begitu mengenali wajah para terdakwa yang mengeroyok Ade Armando karena kondisi demo yang sudah ricuh.

"Tidak perhatikan (wajah pengeroyok), saya hanya fokus pengamanan saja. Saya datang Ade Armando sudah jatuh," ucapnya.

Baca juga: Kilas Balik Pengeroyokan Ade Armando, Diserang saat Sedang Bikin Konten Media Sosial

Sementara itu, salah satu terdakwa diberikan kesempatan oleh hakim ketua Dewa Ketut Kartana untuk menyampaikan sanggahannya.

Salah satu terdakwa mengatakan, saat polisi melakukan evakuasi terhadap Ade Armando, tidak ada anggota kepolisian yang berpakaian preman. Menurut dia, semua petugas itu mengenakan seragam kepolisian.

"Yang saya lihat yang mengamankan Ade pakai seragam semua tidak ada yang pakai-pakaian preman," ujar salah satu terdakwa.

Lima terdakwa lainnya setuju dengan sanggahan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sidang kasus pengeroyokan terhadap pegiat media sosial sekaligus akademisi Ade Armando kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Kerisauan Ade Armando dan Permintaan Maaf Seorang Terdakwa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com