JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Anisa (40) berencana pindah dari rumahnya yang berada di RT 011 RW 010 Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur.
Rencana itu diungkapkan adik Anisa, Firman, usai mediasi dengan Widya (45) tak membuahkan hasil.
Widya adalah tetangga Anisa yang mendirikan tembok di depan rumah Anisa. Widya mengeklaim, tembok itu masih berada di atas tanahnya.
"Kami belum pindah ya, tetapi ada rencana pindah," ungkap Firman di lokasi, Senin (8/8/2022) siang.
Baca juga: Kata Sepakat Tak Kunjung Tercapai di Pulogadung, Tembok Masih Berdiri Kokoh Tutup Akses Warga
Firman tak memberikan komentar banyak. Ia hanya menyampaikan bahwa informasi harus lewat satu pintu, yakni melalui Camat Pulogadung Chandra.
Namun, hingga berita ini ditulis, Chandra belum memberikan konfirmasi.
"Informasi lengkapnya ke Pak Camat saja ya," ujar Firman.
Sebelumnya, Widya juga menyebutkan, pihak Anisa berniat pindah rumah karena mediasi menemui jalan buntu.
Widya sempat bersedia merobohkan 50 sentimeter dari tembok yang sudah dia bangun. Namun, pihak Anisa masih merasa berkeberatan.
"Solusinya itu silakan dibuka temboknya selebar 50 cm, tapi dengan biaya membuka akses. Material jasa pembongkaran itu ditanggung oleh mereka. Namun, mereka keputusannya malah akan mau pindah," kata Widya kepada pewarta, Sabtu (6/8/2022).
Widya menyebutkan, saat mediasi digelar Kecamatan Pulogadung pada Jumat (5/8/2022), hadir pula Badan Pertahanan Nasional (BPN) hingga Wakil Kepala Polres Jakarta Timur.
"Mediasi terakhir dihadiri dari Pak Camat, ada BPN juga pada waktu itu, ada dari Wakapolres Jakarta Timur. Jadi kesimpulannya adalah tidak ada pembongkaran, kami sudah memberikan solusi," kata Widya.
Widya mengatakan bahwa pihaknya sudah membangun tembok itu sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku.
"Saya posisinya hanya memberi batas wilayah yang memang milik kami, dan hak milik kami itu sesuai sertifikat atas nama bapak saya," ujar Widya.
Tembok itu berdiri tepat di depan rumah Anisa sejak Jumat (29/7/2022).