Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kasus Siswa Lompat dari Lantai 3 Kembali Terjadi, SMPN 52 Jakarta Terapkan Langkah Antisipasi

Kompas.com - 19/08/2022, 19:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 52 Jakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, menerapkan sejumlah langkah antisipasi setelah salah satu siswanya, MR (14), melompat dari lantai tiga gedung sekolah.

Kepala SMPN 52 Jakarta Ita Nurwati mengatakan, setelah peristiwa itu, seluruh siswa dilarang berada di lantai dua atau tiga saat istirahat.

"Upaya sekarang saat istirahat, anak-anak tidak ada yang di lantai tiga atau dua. Semua turun ke lantai satu," kata Ita, di SMPN 52 Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Siswa Berkebutuhan Khusus Lompat dari Lantai 3 Gedung SMPN 52 Jakarta, Kepsek Pastikan Tak Ada Perundungan

Antisipasi selanjutnya yaitu menambah kamera pengawas atau closed-circuit television (CCTV).

"Kami menambahkan titik CCTV, karena pada saat kejadian, di tempat MR (jatuh) itu tidak ada CCTV. Itu MR di kiri gedung, sementara CCTV di kanan gedung," ujar Ita.

Pihak sekolah juga berencana memasang teralis di lantai tiga. "(Kemudian) yang jelas pas MR masuk, dia pindah ke lantai satu," kata Ita.

"Nanti mungkin pada saat MR masuk (sekolah), saya minta orangtuanya dampingi terus di sekolah, awasi dia terus," ucap Ita.

MR sempat membuat gambar misterius sebelum peristiwa terjadi. Gambar itu diketahui setelah teman satu kelas MR, yakni SF, membuka ponsel milik MR.

"Siswi namanya SF menyampaikan ke wali kelasnya dan memberikan ponsel dengan gambar kertas dalam keadaan terlipat. Wali kelasnya kaget," ujar Ita.

Berdasarkan penuturan Ita, SF memang dipercaya untuk mendampingi MR selama di sekolah.

"Ada namanya SF yang dipercaya ibunya MR untuk mendampingi MR. Jadi SF tahu password ponsel MR," kata Ita.

Dalam gambar itu terlihat tulisan "sekolah jatuh" dan "maaf" dengan emotikon sedih. Ada pula gambar atau ilustrasi hati yang sedang patah dan emotikon menangis.

MR juga tampak membuat ilustrasi seseorang yang jatuh dari lantai tiga.

"Jadi dibuka ponselnya oleh SF, ternyata (MR) sudah tiga kali mengirim pesan gambar itu ke mamanya (MR). Ternyata bukan ke mamanya ya, ke temannya juga," ujar Ita.

Peristiwa MR lompat itu terjadi pada Selasa (2/8/2022) lalu, saat istirahat jam kedua sekitar pukul 12.00 WIB

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com