JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petugas pemadam kebakaran menceritakan kenangan pahit saat menemukan korban tewas dalam kebakaran indekos di Tambora, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.
Kebakaran melanda rumah toko (ruko) empat lantai yang dijadikan tempat usaha makanan sekaligus rumah kos di Jalan Duri Selatan 1, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu (17/8/2022) pagi.
Setelah mendapat laporan kebakaran pukul 06.36 WIB, 100 personel pemadam dengan 20 unit kendaraan dikerahkan ke lokasi.
Baca juga: Teralis Besi di Rumah Warga Tambora, Melindungi saat Kerusuhan 1998, Memerangkap saat Kebakaran
Ketika itu, Barkah sedang bertugas sebagai Wakil Perwira Piket. Ia berada di bagian depan saat melakukan pemadaman bersama personel lainnya.
Barkah menceritakan, awalnya seorang warga menginformasikan bahwa ada dua penghuni kos yang terjebak. Meski api masih berkobar, tim penyelamat langsung merangsek masuk untuk menyelamatkan dua orang tersebut.
"Informasi dari orang warteg, ada dua orang kosan yang terjebak. Beruntung, dua orang itu berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat dari Dinas (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta)," kata Barkah kepada Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).
Setelah menyelamatkan dua penghuni, proses pemadaman dilanjutkan. Barkah menuturkan, informasi yang diterima petugas saat itu tidak ada koban lainnya di dalam gedung.
"Korban yang selamat menyatakan bahwa tidak ada orang lagi di dalam. Jadinya, petugas fokus pemadaman," kata Barkah.
Kendati demikian, Barkah terkaget saat tim mulai masuk ke lantai 3 gedung itu. Sesosok jasad terlihat berada di dekat tangga yang ia lewati.
"Saat kami melakukan penyemprotan di dalam, ditemukanlah korban. Jenazah berada di sisi sebelah kanan dekat tangga lantai 3. Saat itu, situasi hampir menguning, artinya kondisi api mulai mereda," ungkap Barkah.
Baca juga: 4 Jenazah Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Teridentifikasi, Ini Identitas Lengkapnya...
Setelah menemukan korban dalam keadaan mengenaskan, petugas pun menyisir seluruh lantai 3. Hatinya semakin teriris saat melihat terdapat 4 jenazah lainnya dalam keadaan terpanggang.
"Lalu kami sisir ke depan sampai ke teralis (jendela) berjarak sekitar 10 meter. Ternyata di situ banyak korban, ada yang tertimpa teralis bekas gypsum, ada yang paling pojok dekat teralis," kenang Barkah dengan pahit.
Dari sana, petugas pun terus melakukan pemadaman, namun lantaran terkendala sumber air, petugas baru bisa bergerak sekitar 30 menit kemudian ke lantai 4.
Saat melangkahkan kakinya di tengah pekat asap, kata Barkah, petugas menemukan seorang korban lainnya yang gagal menyelamatkan diri.
"Awalnya, hampir setengah jam, kami meyakini hanya menemukan 5 jenazah. Saat itu lantai 4 belum bisa kami kuasai lantaran sumber air yang terbatas," kata Barkah.