Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Berupaya Atasi Kawasan Padat Penduduk melalui Pembangunan Rusun

Kompas.com - 22/08/2022, 22:53 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah berupaya mengatasi persoalan di kawasan padat penduduk melalui pembangunan rumah susun (rusun).

Riza mengakui, pengelolaan kawasan padat penduduk memang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Hal ini ia sampaikan dalam merespons peristiwa kebakaran di kawasan padat penduduk, Jalan Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).

Baca juga: Memakan Waktu Hampir 5 Jam, Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk di Simprug Jaksel Berhasil Dipadamkan

"Memang kita ketahui di Jakarta ini masih ada RW-RW yang cukup padat, dan ini menjadi PR kita bersama," tuturnya, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/8/2022).

"Semua kota di dunia ini, tidak terkecuali Jakarta, itu punya wilayah-wilayah yang padat (penduduk). Bahkan ada juga yang mungkin masih kumuh," sambung dia.

Menurut Riza, masalah kebakaran di kawasan padat penduduk bisa diselesaikan dengan pembangunan rusun, termasuk pembangunan rumah DP Rp 0.

"Jakarta dengan program rumah DP Rp 0 itu terus kami kembangkan, kami tingkatkan," sebutnya.

Di sisi lain, ia menyatakan bahwa program pembangunan rusun tak hanya mampu menyelesaikan permasalahan kawasan padat penduduk.

Warga yang tinggal di bantaran sungai atau yang terkena imbas dari pengerjaan sebuah proyek juga diprioritaskan untuk menjadi penghuni rusun di Ibu Kota.

"Kami prioritaskan masyarakat yang ada di bantaran sungai, yang terkena proyek-proyek pembangunan, termasuk di daerah-daerah padat, kumuh, menjadi menjadi prioritas," kata Riza.

Baca juga: Kebakaran Terjadi di Permukiman Padat Penduduk di Simprug Jaksel, 120 KK Terdampak

Sebelumnya, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Agus Widar mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan pendataan terkait dengan total kerugian dan jumlah rumah yang terbakar.

"Kami masih mendata dulu, berapa rumah yang terbakar, tentu menunggu proses pemadaman," kata Agus

Agus juga menyebut bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk proses pemadaman listrik guna menghindar kecelakaan yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Lurah Grogol Selatan Andi mengatakan bahwa akibat dari musibah kebakaran yang terjadi, sekitar 120 kepala keluarga (KK) terdampak.

"Untuk KK yang terdampak, sementara ini kurang lebih 120, tapi itu sifatnya sementara dan kami belum melihat lebih dalam lagi," ucap Andi.

Andi menyebutkan bahwa 120 KK yang terdampak tersebut merupakan warga yang tinggal di rumah permanen dan semipermanen.

Ia mengatakan, usai kobaran api berhasil dijinakkan, pihaknya akan segera mengevakuasi para warga ke bangunan gereja yang berada dekat dari lokasi kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com