Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman di Cakung Dilalap Api, 150 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kompas.com - 30/08/2022, 06:24 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Swadaya PLN, RT 013 RW 002 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (29/8/2022) dini hari.

Api diduga berasal dari salah satu rumah, kemudian menjalar saat warga sedang terlelap.

"Warga yang sedang tertidur lalu terbangun karena melihat api di bagian tengah permukiman. Api sudah membesar," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, Senin.

Baca juga: 40 Rumah di Cakung Ludes Terbakar, Seekor Kambing Hangus, Kabel-kabel Terkelupas

Petugas damkar yang mendapat laporan kebakaran pukul 03.24 WIB segera menuju lokasi. Namun, akses ke lokasi yang sulit, ditambah sumber air yang jauh, membuat proses pemadaman baru berakhir pukul 07.13 WIB.

150 jiwa kehilangan tempat tinggal

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, setidaknya 40 rumah milik warga ludes terbakar.

"Ada kurang lebih 54 keluarga yang terdampak, atau 150 jiwa," kata Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin saat dikonfirmasi, Senin.

Dari 150 jiwa itu, sembilan di antaranya balita, lalu ada lima lansia dan 30 pelajar.

Dua posko pengungsian pun didirikan di sekitar lokasi, masing-masing dari Dinas Sosial DKI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI. Namun, dua posko itu dinilai masih kurang.

"Kami minta dua tenda lagi. Jadi kami butuh empat tenda," kata Ketua RT 013 Jatinegara Insuwandi di lokasi, Senin.

Baca juga: 40 Rumah di Cakung Ludes Terbakar, 150 Jiwa Kehilangan Rumah Tinggal

Insuwandi menuturkan, para korban juga membutuhkan psikologis akibat musibah tersebut.

"Apalagi harta benda terbakar, pasti ada lah tekanan jiwa psikologis. Ya harapan kami dari pihak-pihak yang terkait itu bisa membantulah," ujar Insuwandi.

Insuwandi mengatakan, pendampingan psikologis itu dibutuhkan, khususnya bagi korban yang masih anak-anak. Selain itu, warga juga berharap penggantian dokumen kependudukan yang hangus bisa dipermudah.

"Kayak KTP, SIM, ijazah, surat tanah, pasti udah ada yang terbakar. Jadi dari pihak terkait tolong dibantu, terutama untuk Sudin Dukcapil. Kami berharap semoga nantinya diberikan kemudahan untuk mengurus berkas-berkas dokumen pribadi," kata Insuwandi.

Posko pengungsian disiagakan

Posko pengungsian akan disiagakan selama tujuh hari, sembari warga menunggu kepastian mengenai tempat tinggal sementara.

"Posko disiagakan selama tujuh hari. Tenda sudah didirikan dan bantuan sudah mulai didistribusikan," ujar Kepala Seksi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Ridwan, Senin kemarin.

Baca juga: 40 Rumah di Cakung Ludes Terbakar Diduga akibat Korsleting, Tidak Ada Korban Jiwa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com